Show 3 Besar SUCI IX - Teknik Callback dan Materi Bebas

 

SUCI IX Kompas TV sudah memasuki babak 3 besar. Selangkah lagi untuk masuk ke babak grandfinal dan siapa yang jadi juara di season ini bakalan ketahuan. Babak 3 besar ini komika yang tersisa adalah Ali Akbar, Rio Dumatubun sama Ate. Mungkin banyak yang nggak nyangka kalau line up 3 besar adalah mereka.

Komika-komika jagoan yang digadang-gadang bakalan masuk final seperti Gilang, Nopek, dan Egi Haw satu-satu per satu gugur secara berurutan. Masalah klasiknya, ngomong belibet. Kecuali Nopek yang nggak tahu kenapa pas perform malah nanggepin materinya Ate sampai semenit yang sayangnya kurang gerrr..


ATE

Penampilan malam ini dibuka dengan penampilan Ate yang ngomongin Kalau ikut kompetisi dikiranya bakal terkenal cepet, padahl enggak. Contohnya Ate sendiri sebagai komika yang kurang dikenal. Viewernya selalu paling dikit, bahkan dibandingin sama video Youtube yang 2 jam nggak ngapa-apain aja viewernya kalah.

Ate juga ngebahas dirinya yang komika Sumatra, tapi orang Sumatra kayak nggak ngeh sama Ate. Seolah-olah orang Sumatra nggak merasa terwakili sama Ate.

Salah satu materinya:

“Gue pengen dikenal dengan karya, makanya panutan gue Bang Pandji. Bang Pandji itu widih gue suka banget karya-karyanya tuh. Karyanya doang ya, kasusnya nggak, Bang. Karena Bang Pandji ini karyanya yang bagus ketutup dengan kasusnya yang nyeleneh. Kucing, apa sih, kucing Bang?! Apaan kucing rame di Youtube, endingnya bikin kaooos.”

Kalau kata Radit, 30% materi Ate masih agak goyang. Tapi 70% materinya yang ngebahas Pandji, Radit dan Youtube masih termaafkan.


RIO DUMATUBUN

Ngomongin dirinya yang sekarang brandingnya sebagai satpam kuat banget. Sampai-sampai takut kalau diundang di acara-acara satpam. Tiap Stand Up bakalan disautin mulu karena penontonnya juga sama-sama satpam.

Salah satu materinya:

“Lima belas tahun gua bang jadi satpam udah bosen ditanya, ‘Yo, gimana aman nggak? Aman nggak?’ Sekarang giliran tanya gua sama lo bertiga, gimana performa gua, aman kan?”

Kalau kata Pandji, “seandainya lu ngga belibet pas ngomongin satpam stand up depan satpam, itu sebenernya lu bagus banget kalau menurut gue.”


ALI AKBAR

Ali Akbar ngomongin dirinya sebagai komika dari timur tapi nggak ada timur-timurnya. Kalau seniornya seperti Bang Abdur, Bang Mamat, Bang Ari Kriting yang dibahas hal-hal berat seperti politik dari timur, ketertinggalan di timur. Sedangkan Ali Akbar materinya perkara sandal jatuh, nonton martabak. Beneran nggak ada timur-timurnya.

Salah satu materinya:

“Bang, Indonesia lagi krisis kepercayaan. Kenapa di masa pandemi kayak gini ada orang yang tega korupsi dana bansos? Astaghfirullah... kemarin saya lihat soalnya, total 17 milyar dikorupsi. Saya bilang Astaghfirullah... tujuh belas milyar loh, itu kalau dpakai beli martabak. Satu Indonesia bisa nonton.”

Kalau kata Cing Abdel, Ali Akbar tetap punya karakter yang timur cuma memang pembahasannya saja yang beda.

Pada show kali ini, Ada Gilang Bhaskara sebagai bintang tamu yang stand up ngomongin keresahannya tentang pandemi di Indonesia ini. Seperti biasa, Gilbhas selalu bisa melihat kejadian secara detail. Semacam pengamat ulung, makanya materinya sangat-sangat relate dengan kondisi Indonesia saat ini.

Penampilan kedua dengan tema bebas dibuka dengan penampilan Ate yang ngomongin penampilannya jadi lebih bagus tanpa sketsa. Dan Ate jadi sakau pengen tampil pakai kebiasannya yang dulu dengan bermain sketsa. Juga keresahannya tentang yang umurnya sudah semakin menua masih galau mikiran biaya nikahannya nanti.

Selanjutnya ada Rio, yang sudah siap banget masuk grandfinal. Dibanding peserta lain, perjuangan Rio masuk grandfinal juga yang paling berat. Ali cuma gila kompetisi, Ate cuma cari pengakuan. Cuma Rio yang di SUCI cari nafkah. Udah gitu cuma Rio yang ikut kompetisi sambil kerja, yang lain karantina, Rio masih saja jadi satpam.

Penampilan terakhir... Ali Akbar yang setelah SUCI pengen banget jualan di mana orang jualan biasanya pakai gerobak, yang biasanya ditulis nama dagangannya di gerobak dan biasanya nama dagangannya ini hilang satu hurufnya.

Ali Akbar juga ngomongin macem-macem iklan. Salah satunya iklan Adem Sori yang mbak-mbaknya lehernya transparan. Isinya air terjun, dan lokasinya nggak ada yang tahu.

👀

Saya setuju sama komentar Pandji di sesi eliminasi, kalau babak tiga besar ini bukanlah babak tiga besar yang diharapkan siapa pun. Ketiga-tiganya sudah dapat hadiah, sudah mengalahkan ekpsektasi masing-masing. Jadi mungkin sudah nggak ngerasa penting. Lupa kalau harus tetap memberikan penampilan terbaiknya.

Dan ya... mereka memang nggak terlalu lucu. Saya nggak sampai ketawa ngakak ngeliat penampilan mereka bertiga. Bener-bener seperti penampilan awal-awal show SUCI IX.

Beda banget sama penampilan mereka di show-show sebelumnya. Mereka seperti belum menunjukkan kualitasnya sebagai komika yang pantas masuk tiga besar. Cuma beruntung aja komika  lain ada yang belibet pas lagi show yang akhirnya jadi dapat komen buruk dan close mic.

Pada babak 3 besar ini, Ali Akbar juga sempat dikomen penampilannya buruk sama Raditya Dika, tapi beda.. Ali Akbar masih bisa lolos sampai grand final. Padahal penampilan Ate juga nggak sampai dibilang buruk sama juri.

 👀

Babak tiga besar ini siapa yang juara tiga sudah nggak mengejutkan lagi karena dengan konyolnya Raditya Dika upload konten Youtube sore hari sebelum malamnya ditayangin, dan di videonya ada Ate. Ya... mana mungkin Ate ada di Youtubenya Radit kalau dia nggak gugur.

Padahal saya sudah sengaja nggak main-main ke IG atau twitter takut kena spoiler, eh ini nggak tanggung-tanggung malah Radit yang spoiler gara-gara saya dapat notif Radit barusan upload video di Youtube.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Masih nggak terima Ate nggak juara. 😭🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal Ali Akbar dapet komentar buruk dari juri, eh.. masih tetep melaju..
      Tapi denger2 grandfinalnya sih pecah banget 😁

      Hapus