Postingan yang Agak Menye-Menye


Sebelum gue memulai lebih jauh untuk bercerita dalam tulisan ini. Ada beberapa hal yang mesti gue sampaikan pada kalian. Yang pertama, gue sebenernya masih bingung buat nentuin judul postingan ini. Yang kedua, tulisan ini mungkin akan terkesan menye-menye. Yang ketiga, tulisan ini mungkin akan terkesan lebih panjang dari biasanya. Yang keempat, mungkin kalian tidak akan terlalu paham dengan nama-nama temen yang gue sebutkan. Yang kelima, dzikir malam perpanjanglah.

Hari Sabtu, 10 Mei yang lalu gue sengaja main ke Semarang setelah sekian lama gue gak berkunjung kesana, ya... padahal sih baru seminggu yang lalu juga gue main. Jadi, tujuan gue ke Semarang selain karena ada urusan yang harus diselesein, gue emang ada janji sama seseorang juga. 

Rutinitas gue ke Semarang emang enggak semudah ngajak balikan mantan pakai iming-iming dengan janji beliin pembalut tiap bulan, gue harus mengalami fase lobi-lobi tingkat tinggi yang bikin hati lelah karena gue harus membujuk temen-temen penyiar radio yang berhati lemah lembut untuk rela menggantikan jadwal siaran gue di hari Sabtu. Dan sepertinya di hari Sabtu itu gue yakin kalau pendengar setia radio di kota gue bakalan berpesta pora karena ditinggalin gue, yah... setidaknya telinga mereka bakalan aman, dan mendadak berhenti mengeluarkan nanah dari telinga karena libur ngedengerin suara gue yang cempreng-cempreng hina.

Gue sendiri dateng ke Semarang gak perlu kuatir harus tidur di mana--karena temen-temen seangkatan gue udah ada yang ngajar jadi guru SD di kota Semarang, mereka telah mengontrak sebuah rumah. Hingga akhirnya, takdir menuliskan rumah itu akan sering dimanfaatkan sebagai tempat menginap bagi temen-temen yang kebetulan main ke Semarang. Hal ini berlaku juga untuk temen yang udah enggak ngekos lagi karena hanya tinggal nyelesein skripsinya yang (masih aja) belum kelar.

Temen-temen gue ini temen yang biasa-biasa aja, bernafasnya aja masih pakai hidung, bukan insang. Namanya Adhy (ini cowok yang benci tahu gimbal yang gue ceritain di buku cancut marut), Nova dan Slamet. Mereka bertiga secara brilian telah mengontrak sebuah rumah yang cukup lumayan buat dijadikan tempat persinggahan kalau ada temen yang main ke Semarang.

Kehadiran gue di Semarang kali ini agak berbeda, karena ternyata banyak perubahan yang telah terjadi diantara temen-temen gue. Hari itu banyak cerita yang gue dengar dari mereka. 

Saat gue main kemarin, kebetulan juga waktu itu di kontrakan ada temen gue lainnya yang ikutan numpang, Pandik dan Anjang. Sementara itu, Firdaus, telah nikmat hidup di kosnya sendiri dan Ganggo gak bisa hadir, karena pulang kampung setelah ngurusin pemberkasan wisudanya. 

Gue dan mereka semua dulunya adalah aktivis mahasiswa. Kami mengawali langkah di dunia aktivis dengan mantap di himpunan mahasiswa jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) dengan Nova sebagai ketua hima, dan mengakhiri karir organisasi kampus bersama-sama di BEM INSTITUT, ini sama kayak BEM UNIVERSITAS levelnya, dengan Nova sebagai presiden BEM.

 
Yap.. kami dulu adalah aktivis yang tangguh. Walaupun mungkin, mereka-mereka aja yang tangguh, guenya enggak.

Hari Sabtu kemarin adalah pertemuan kami yang kesekian kalinya dengan keadaan yang berbeda setelah bukan lagi bergelar mahasiswa. Setelah sebelumnya kami sempat mengadakan kemah gaje di daerah Nglimut, Kendal. 


Waktu itu memang kebetulan ada libur yang cukup panjang, jadi kami bisa berkumpul di Semarang untuk bernostalgia dan membahas isu politik yang terjadi saat pencoblosan kemarin, “Dulu kita pernah satu partai, tapi sekarang kita telah berbeda partai dengan keyakinan dan pemikiran masing-masing”, itu adalah kalimat yang pernah diucapkan Adhy disela-sela acara kemah waktu itu. Kalau dulu saat jadi mahasiswa kami bangga dengan Partai Semesta Demokrasi yang merupakan singkatan dari PSD, di mana PSD telah menjadi partai besar di kampus yang juga mengantarkan Nova menjadi presiden BEM, sekarang kami tidak lagi sama. Pada pemilu 2014 kali ini kami jadi sering berdiskusi dan berdebat dengan mempertahankan ‘kehebatan’ partai masing-masing. Ada yang pro dengan Gerindra, pro dengan PDI P dan juga ada yang pro dengan golputnya. Gue sendiri malah pro sama Farhat Abbas yang enggak punya partai. 

Gaya berdiskusi kami memang santai tapi kadang juga jadi memanas. Gak jarang kami beradu argumen, hingga berdebat cukup sengit. Tapi walau bagaimanapun, pada akhirnya kami pun akan kembali cepat akrab lagi ketika semuanya sudah berakhir.


          ***
Ketidaksengajaan gue bertemu Anjang yang berasal dari Tegal di Semarang kemarin ternyata telah memberikan cerita tersendiri bagi gue dan mungkin temen-temen lain. 

Awalnya pagi itu, dihari Sabtu. Pandik yang juga menumpang tidur di kontrakan Nova dkk., udah berpenampilan rapi dengan mengenakan kemeja putih, celana kain hitam dan sepatu pantovel yang mengkilap. Eits.. Pandik bukan mau praktek ngajar di sekolah yang biasa disebut PPL, Pandik juga bukan mau bimbingan skripsi karena memang Pandik bukan lagi mahasiswa. Hari itu, Pandik mendapat kesempatan untuk tes micro teaching di SD swasta kota Semarang. 

Setelah berulang kali gagal dalam melamar pekerjaan dimanapun, Pandik akhirnya mendapat kesempatan emas untuk benar-benar mendapatkan pekerjaan yang diharapkannya, jadi guru yang manusiawi. Sebelumnya Pandik memang telah berkali-kali gagal, Pandik dua kali menghadiri bursa  kerja dan memasukkan puluhan lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan. Mulai dari tes wawancara sampai penolakan kerja semuanya pernah Pandik rasakan. Itulah sebabnya sampai bulan Mei berlalu Pandik masih terus sibuk mencari pekerjaan. 

Dan hari itu, akhirnya selangkah lagi Pandik akan menjadi guru di SD swasta yang gajinya jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan jadi guru SD negeri.

Kemudian, hari itu juga gue mendapat kabar yang lebih membahagiakan lagi. Shasya, cewek gue, juga akhirnya diterima kerja di SD John Wesley Semarang. Iya, nama sekolahnya emang keren banget. Beda kalau namanya jadi SD Johni Iskandar, itu mungkin SD-nya singkatan dari sekolah dangdut. Shasya pun sekarang udah diterima jadi guru dengan gaji yang sangat-sangat lumayan. Gue aja sempet ngiler dengernya.

Siangnya, Anjang membahas persiapan untuk malam minggu, karena rencananya Anjang mau mentraktir makan-makan! Dan tempatnya juga diserahkan kepada kami, gue sendiri jadi penasaran sebenernya ada momen apa kok tiba-tiba Anjang mau nraktir anak-anak dengan tempat yang tidak ditentukan oleh Anjang. Asli, ini bener-bener cara mentraktir yang elegan. Gue salut...

Anjang hanya menjelaskan, “Setiap orang punya jatah keajaiban masing-masing dalam hidupnya, dan kali ini giliran gue. Jadi gue pengin nraktir kalian, semacam acara syukuran gitu.”

“Emang keajaiban lo gimana Njang? Bisnis lo sukses ya? Apa lo habis menang tender sesuatu? Atau jangan-jangan elo baru aja dapet kapal pesiar sehabis ikut MLM lima bulan terakhir?”

Anjang hanya tersenyum, tidak tampak unyu, “Keajaiban ini sama kayak lo dulu, waktu lo hanya butuh satu kali bimbingan skripsi untuk dapet acc dari Prof., sampai-sampai semuanya berteriak gak percaya, dan kali ini giliran gue yang ngerasain kejaiban itu.”

Gue bener-bener penasaran, karena Anjang menyetarakan keajaibannya dengan keajaiban yang gue rasakan waktu masih skripsi dulu.

Dan keajaiban yang Anjang simpan itu akhirnya terungkap saat malamnya, gue, Nova, Adhy dan Anjang makan-makan di daerah Pleburan Undip Semarang.

Diawali dari pembukaan yang disampaikan oleh Adhy mewakili Anjang, “Jadi begini teman-teman.. tujuan Anjang mentraktir kita malam ini, niatnya untuk mengadakan syukuran karena akhirnya teman kita Amaluzon Anjang Taufan telah diterima... jadi... PNS di kota Surabaya.”

DEG! Gue pun terperangah...

Memang masih susah buat percaya. Karena memang euforia CPNS telah berlalu jauh-jauh hari. Dan memang kabar terakhirnya Anjang enggak lolos tes CPNS waktu itu. 

Setelah Adhy menjelaskan lebih jauh lagi masalah diterimanya Anjang jadi CPNS, Anjang melanjutkan, “Iya... jadi gini, gue diterima CPNS karena ada 20 orang yang ternyata mengundurkan diri, kemarin gue sempet ditelfon dari BKD, lalu...” Anjang menceritakan bagaimana low responnya dia waktu pertama kali ditelfon karena masih mengira itu adalah tindak penipuan, sampai akhirnya Anjang melihat sendiri namanya tertera di website resmi BKD Surabaya (itu kalau gak salah) kemudian beberapa hari kemudian Anjang segera berangkat ke Surabaya untuk pemberkasan dan mampir ke Semarang untuk malam ini, mentraktir teman-teman makan.

 Adhy, Anjang, Edotz, Ganggo, Nova, Pandik, Slamet
 Lihatlah dengan seksama, mereka enggak ada yang ganteng, itulah satu-satunya alasan kenapa gue mau berteman sama mereka.

Mungkin hal yang patut disayangkan adalah karena temen-temen lain banyak yang gak bisa hadir karena faktor malam minggu, dan juga ada yang gak di Semarang. Lia Oplow, temen cewek yang biasanya setia ikutan nongkrong juga kebetulan lagi di Purwodadi pulang ke rumahnya.

Malam itu, kami ngomongin banyak hal, tentang jalan hidup yang ajaib dari Anjang. Tentang keyakinannya untuk menikah setelah lebaran nanti disaat pekerjaan saja waktu itu belum jelas. Dan dari kemantapannya itu, Anjang mendapatkan jawaban dari keyakinan hatinya melalui jalannya yang ajaib itu. Udah divonis enggak lolos CPNS, tiba-tiba saja Anjang dapet kabar yang mengejutkan. Keren.. baru satu kali tes CPNS langsung masuk, itu artinya Anjang gak perlu ngerasain pedihnya jadi ‘guru bantu’ yang perbulan gajinya kalah jauh sama karyawan toko, bahkan penjual pulsa keliling sekalipun. 

Sambil berebutan ngemil french fries karena mental anak kos yang masih belum sepenuhnya padam. Kami bercerita tentang masa depan, kalau suatu saat nanti kami sudah hidup dengan jalannya masing-masing, sudah memiliki kesibukan sendiri-sendiri. Pastikan minimal setahun sekali ada waktu bagi kami untuk bisa kumpul bareng sekedar bernostalgia dengan ‘kesombongan’ di masa kuliah yang indah. 

Ya... beberapa tahun ke depan, gue berharap semuanya akan menjadi seperti yang gue harapkan. Semuanya, gue, pacar dan temen-temen bisa sukses. Walaupun tantangan yang ada di depan sepertinya akan menjadi begitu sulit. Tapi kami harus yakin bisa melewati itu semua, seperti yang telah dicontohkan Anjang. 

Setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing. Dan tugas kita adalah menemukan jalan sukses itu. Nova, mantan presiden BEM, yang masih setengah-setengah tertarik dengan CPNS, dan mempunyai target 2019 bakalan maju jadi caleg. Adhy, guru SD yang nyasar jadi guru olahraga di SD swasta, berkat skill lain yang dimiliki. Pandik dan Firdaus, yang sepertinya akan menjadi guru SD di sekolah yang sama dengan gaji yang manusiawi. Slamet yang jago bikin PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan upah yang wow dan bentar lagi mau lanjut S2. Ganggo yang lebih milih fokus buat bermusik, Lia Oplow yang punya rencana ngelanjutin S2 dan selalu semangat kerja dengan job ngelesinnya yang kadang sampe malem. Mereka udah punya kesibukan masing-masing sambil tetap mencoba peruntungan di CPNS nantinya. Iya, mereka semua adalah temen-temen gue yang keren meskipun tidak terlihat gaul.

Dan gue sendiri semakin yakin bahwa jalan hidup gue ada di menulis. Gue harus membuktikan hal itu agar suatu saat nanti, saat waktunya untuk berkumpul bareng setelah bertahun-tahun kemudian.  Gue juga bisa sukses dengan jalan yang gue pilih. Jadi penulis. Entah itu penulis buku atau penulis papan tulis.

Selain usaha yang maksimal, keyakinan juga perlu. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan kita akan menemukan sentuhan keajaiban yang mengubah hidup kita.

Posting Komentar

61 Komentar

  1. Buseeet... kesambet apa nih lu nulis ginian bang? Apa jangan-jangan abis nonton ceramahnya kak Seto di yutub yak.. iya gak salah lagi.

    Btw kalo dipikir-pikir iya juga sih, masing-masing orang punya kisah ajaibnya sendiri-sendiri. Kayak lo yang cukup satu bimbingan udah dapet acc yang terus dianggep sebuah keajaiban padahal gue yakin itu cuma gara2 dosbingnya ga tahan ama muka lu kalo mesti bolak2 revisi.. Terus kisah Anjang yang gaul abis udah divonis gak lulus tapi malah ada orang yang mengundurkan diri.. Mungkin emang keajaiban itu berserakan di tubuh-tubuh pemilik wajah enggak ganteng. Semoga gue juga.

    Di masa-masa transisi kaya gini, emang terkadang banyak pikiran-pikiran yang enggak pernah terpikirkan tiba-tiba terpikirkan. Mulai gue nanti mau jadi apa, mau sibuk apa, mau pindah ke planet apa.. semua jadi terpikirkan, persis kayak lo yang pada akhirnya mantab memilih menjadi penulis, entah itu penulis buku atau penulis papan tulis -_- yang jelas, sukses yak! sebagai orang yang nanti bakal ganteng, gue dukung elo..

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue nulis beginian di-buset-buset-in.. sehina itukah gue? -_-"

      sebenernya dugaan lo itu kayaknya masuk akal banget. mungkin gue emang terlalu membosankan di mata dosbing.. gue tau diri kok.

      yap.. semua orang bakalan ngerasain momen merenungi diri sendiri kelak mau jadi apa.. dan mau hidup kayak gimana. dan gue mau kecup elo karena elo dukung gue :-*

      Hapus
  2. hahaha, emang ada temen abang yg nafas pake insang yak? O.o selamat yah buat mbak Shasyanya yang udah keterima kerja :D
    Setuju banget dengan kata-kata ini : "Setiap orang punya jalan suksesnya masing-masing. Dan tugas kita adalah menemukan jalan sukses itu"

    tetep semangat kak. moga jadi penulis buku terkenal :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. ada sih beberapa yang nafasnya pake insang.. iyak makasiiih~

      amiiiiin yaaak..

      Hapus
  3. Entahlah terharu bacanya......akhirnya, semuanya bisa mendapatkan jalannya masing-masing. Mungkin ngerasa ada yg aneh ya yg biasanya temen kampus, eh udah pada kerja bisa dibilang yg tadinya mas-mas dan skrang udah jadi bapak-bapak. Sukses buat bang edotz dan temen-temennya, semoga bisa jadi guru SD,dan menjadi tokoh yg baik untuk indonesia :D
    Tapi ada yg ngeganjel dikit nih tentang bang edotz, kok abang pilih farhat abas sih?-____-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap.. semuanya udah punya jalan sendiri-sendiri dan semoga itu jalan sukses masing-masing...

      amiiiiin...
      makasiiih...
      iya farhat abbas upilnya bagus, bikin naksir..

      Hapus
  4. Pastinya perjumpaan kalian terlihat lebih "dewasa" ya nggak?

    Betul banget, gaji guru negeri di Indonesia ini agak nggak sebanding dengan apa yang di lakukannya.
    Ibu gue juga guru dot. Dan, semua kepedihan soal gaji, gue juga rasakan...

    Sukses buat lo, pacar, dan temen-temen lo, Dot :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Nyol, jadi lebih tinggi lagi bahasannya kalo udah ngerasa 'tua' gini..

      nah maka dari itu.. guru yang statusnya masih guru bantu di Indonesia paling menyedihkan, makanya lebih manusiawi kalo ngajar di swasta..

      oke, makasiiih yaak..
      sukses buat lo juga :)

      Hapus
  5. eh bentar bang.. itu farhat abbas kan kalo ga salah partainya partai demokrat kan ya? *dibahas*

    emang bener, kita ga tau masa depan itu kaya gimana. semua orang punya jalannya masing2.
    ada yang jalannya gampang, ada yg berbatu, ada yang menanjak, ada yang gampang berbatu tapi menanjak (nah itu gimana coba?)
    yg penting kita yang ngejalaninnya happy dan selalu bersyukur. bener ga ? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya farhat emang demokrat..
      tapi kan dia waktu wau nyapres dengan cara 'independen' maka dari itu gue bilangnya dia gak punya partai.

      yaaap.... bener!

      Hapus
  6. iya nih tumben banget postinganmu panjaaaaaaaaaaaang banget Dotz
    Aku baru tahu lho kalo ternyata km tu penyiar radia, keren bingit.
    Akh sekolah John Wesley? baru denger, nama sekolahnya aneh hahaha
    berapa sih gaji cewekmu? ikut penasaran nich

    aku inget temenmu yg ga suka tahu pas baca bukumu, kasian hahaha harus ngeluarin banyak duit cuma untuk tahu wkwkwkw
    Wow Anjang keren, beruntung bgt ya nasibnya
    ditelp lagi karena ada yg mengundurkan diri
    wow amajiiing

    sukses ya sama karir menulismu dot, doain aku sukses jg

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaah.. ngerasa perlu menuliskan ini dalam sebuah blog hahaha
      kamu enggak peka deh Miss sama aku, akunya kan dulu udah pernah nyeritain ini.. dikit sih :p
      daripada SD Ahmad Fathonah malah lebih aneh lagi~
      aaaah malah kepo gituw masalah gaji~

      yaaak.. rejeki emang enggak kemana..
      skenario dari semesta bener2 keren banget..

      sippp... amiiin
      sukses juga Miss Mei~

      Hapus
  7. iiih kok komennya dimoderasi sih dotz?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Mei... buat sementara aja coba2 gitu~
      ini udah enggak lagi kok hehe

      Hapus
  8. hmm... saya gak tahu, saya bingung... lagi galau juga... hmm...
    Sukses satu titik yang menjadi awal garis, mau garisnya lurus, berkelok-kelok dll itu yg menentukan si pembuat titik.
    Bener yakin, tawakal dan terus berusaha... meskipun awalnya menyakitkan dan menimbulkan "aku lelah" titik itu tidak akan hilang,
    hilang bila sudah tak ada di dunia.

    Semoga sukses semua teman-temannya termasuk Mas Edo :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke.. kamu hanya harus tetap tenang aja..
      keren... kadang persoalan 'diremehkan' pun harus dilalui dulu untuk bisa menemukan jalan sukses itu..
      asal jangan nyerah aja, dan tetep yakin kalau usahanya enggak akan sia-sia

      amiiin... makasih ya..
      kamu juga sukses.

      Hapus
  9. bang gue baca keseluruhan cerita lo bang, dan kata yang paling 'emas adalah kata2 terakhir'
    gue ngak nyangka lo bisa juga kerasukan mario tegang.

    btw, gue nggak ngelihat kejadian menye-menyenya bang.

    si Anjang keren banget yah, kayak di film2 gituh yang tadinya nggak dterima bisa jadi diterima,apa jangan2 dia mirip kayak kisahnya lontang-kantung, slah orang . haha

    terakhir, semoga lo jadi penulis yang terkenal bang, dan buku2 lo cepet terbit, seiring terbitnya matahari. yogya, dan ramayana ;))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Pik, entah kenapa tiba-tiba gue menegang setelah minum kopi item..

      mungkin guenya aja yang terlalu menye-menye Pik.

      hahaha mirip Ari Budiman gitu ya?
      mungkin aja itu... tapi kayaknya enggak deh, lebih terhormat daripada Ari :D

      amiiiin.. tengkyuuu~
      semoga citraland dan twenty one pun mengiringi langkah gue~

      Hapus
  10. ciee tumben bang Edotz agak menye postingannya. Kayaknya seru banget ya ketemu setelah lulus kuliah terus tau kabar pekerjaan temen seangkatan. Aku juga terharu loh sama Anjang, takdir emang bener2 ga bisa ditebak ya, udah divonis gagal ternyata ada keajaiban. Sumpah terharu banget. Semoga kalian semua sukses dijalur masing2 ya bang :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap... bener, emang seru. dan kadang dari cerita mereka.. tanpa mereka sadar, mereka udah bikin hidup gue makin semangat...

      oke makasiiiih ya Seh... sukses juga ya buat kamunya~

      Hapus
    2. lebih semangat mana bang sama kalo ketemu aku? :p *ehh *kabur*

      Hapus
  11. Baru kali ini baca postingan Bang Edotz nggak ketawa-ketawa. Tapi sedih Bang. Serius. Ya nggak sepenuhnya sedih sih, tapi ikut terharu juga.

    Apalagi ngeliat cita-cita temen-temen kamu. Berbeda-beda sih, tapi itulah jalan yang udah mereka buat. Selamat buat mereka ya Bang. Buat pacar kamu juga yang berhasil jadi guru dengan gaji manusiawi.

    Semoga juga impian kamu buat jadi seorang penulis nggak salah. Btw, nggak niat jadi guru juga Bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Eh tambahan, kalo temen kamu udah niat buat nikah setelah lebaran, kamu kapan? *uhuk

      Hapus
    2. yap... dulunya bareng mulu, nyari sisa snack seminar... bikin acara panas2 an bareng, sekarang udah beda2 jalannya..

      amiin...
      ntar gue jadi guru tapi gak sekarang hehe

      eh wi, btw.. tukang bubur naik haji sekarang udah episode ke berapa ya?

      Hapus
  12. Ini aku mau mbrebes mili aja ngeliat kisah ajaibnya si Anjang. Dan juga tentang susahnya mencari pekerjaan yang udah di jelasin Bang Edotz. Apalagi guru, gajinya juga nggak sesuai dengan jasa yang telah diberikan... Uuhh... Miris... Kayaknya ini postingan pertama Bang Edotz yang menginspirasi banget deh... Sebelumnya ? bisa dikatakan menginspirasi dengan jalan yang berbeda...

    Tentang jalan hidup ya... Bener banget, selain usaha, keyakinan juga perlu untuk bisa mencapai tujuan. Bahkan menurutku keyakinan adalah senjata yang mematikan, sebab bisa menciptakan sebuah semangat untuk dapat bergerak maju. Sedangkan setiap usaha, tak akan bisa berjalan tanpa adanya keyakinan yang menopangnya...

    Sedih juga sih Bang, kita punya temen se-perkumpulan, terus pada akhirnya mereka harus mengambil jalan hidup masing - masing. Jalan hidup yang akan memisahkan kebersamaan. Kalau sudah pisah, rasanya itu bagian dari diri kita ada yang hilang... Nggak enak banget... Aku tau, Bang Edotz temenan ama Si Anjang dan kawan-kawan, karena mereka nggak ganteng. Mereka juga pasti punya perasaan yang sama Bang. Mungkin sejak lama mereka emang ingin pergi meninggalkan Bang Edotz, karena Bang Edotz paling cakep. Dengan tingkat ke-cakep-an Bang Edotz, mereka pasti ber-sirik sangka dan ingin menyingkirkan Bang Edotz dengan cara yang halus... Dan setelah mereka pisah ama Bang Edotz, mereka bakal berpesta pora merayakan momen indah itu... Sebaiknya Bang Edotz mengawasi gerak - gerik mereka...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah Dali... sebagai lelaki kamu lemah, apakah kamu butuh ketekku untuk bersandar? atau sekedar menyesap aroma keringat yang luar biasa ini... suatu saat nanti, akan ada masanya menikmati kerasnya hidup... ya gitu~~

      bener... keyakinan sama dengan optimis, dalam hidup optimis itu perlu bangeet..

      kalo mereka ganteng gue gak mau temenan sama mereka lah, mungkin gue harus waspada.. thanks udah ngingetin gue Dal...

      Hapus
    2. Sori ya Bang... Aku bisa cari sandaran sendiri... Yang lebih baik dari ketek situ...

      Hapus
  13. ini kagak menye menye cuyyy, ini inspiratip. orang lu kagan nangis sambil showeran khan pas nulisnya...iye, lu hampir sama kayak gue...temen temennya udah berpetualang dengan cara dan cerita masing masing...dan memang keajaiban itu selalu datang, tapi tergantung kita mau menciptakan atau ngediemin si keajaiban datang dan lewat begitu saja...keren amat temen temen lu. nggak nyangka juga muka kayak lu jadi aktipis kampus. gue perlu keprok keprok...keren juga si Anjang, bisa jadi PNS. tapi dots, dia nggak suka ngegonggong gitu khan???
    *ituanjingbegoooo *ditimpukAnjang

    ahh, gue juga mau nulis kayak beginian ntar kalo temen gue udah pada kerja semua ahhhh :D thanks cerita inspiratipnya kakakkk, semoga lu juga segera menemukan keajaiban selanjutnya. caranya satukata pak Mario, CIPTAKANLAH KEAJAIBANMU SENDIRI!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. itu makanya gue bingung nentuin jdul postingan ini.. hahaa, wajah kayak gue ternyata bertenaga dan auranya begitu menggelora kan, gauuul~~ anjang gak bakal nimpuk, paling ngegigit haha

      Haseeeek~~ gue tunggu versi lo yak.
      siiip...

      Hapus
  14. gue bookmark dulu deh, nanti balik lg ya sob.... bacanya baru seperempat doank nih.. kliatannya seruu :D

    BalasHapus
  15. anjrit, tulisannya nggak sesuai sama muka hahahah
    gue juga sering ngobrolin soal masa depan sama temen SMK, apalagi sekarang kita udah mencar2, malah ada yg mau kuliah di luar negri, keren.
    pesan yg bisa gue tangkep dari tulisan ini sih, jangan terlena melihat kesuksesan teman, tapi buat kalian sekua terlena dengan kesuksesan masing. *apaansih*

    BalasHapus
    Balasan
    1. anjrit lo hahaha
      iya, lo kuliah di mana? luar rumah?

      pesan lo salah.. typo lagi! HIH... sumpah gak cerdas amat lo jadi orang,kayak gini siswa berprestasi, yang gak berprestasi kayak gimana tuh parahnya. HIH

      Hapus
  16. Terhuraaa :') saya juga lagi ada dikondisi kayak gini skrg.. bukan saya aja sih, temen segeng yg lain juga. Emang galau itu tak berujung. Temen2 udah wisuda, kita galau karna belum wisuda. Pas udah wisuda galau nyari kerja ga dapet2. Pas udah kerja galau karna temen2 udah pada nikah. Hih.

    Hoiya.. salam kenal bang :D btw kursornya lucuuuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah... semuanaya bener banget, terlalu banyak yang bikin galau.. tapi bukan berarti meratapi diri dalam kegalauan.. harus strong!

      salam kenal juga..
      iya lucuk kayak akuh :)

      Hapus
  17. What Does menye menye Means? im a bule i dont understand..

    widih jadi reuni nih? pasti waktu pertama ketemu itu kaya awkward abies? terus mendadak ngebahas soal hal yang bener-bener bikin gak bisa jawab kaya "kapan Nikah?" atau "udah punya pacar?" "udah kerja?"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeah.. scooby do be do..

      gak juga sih, gak awkward sama sekali tuh.

      Hapus
  18. point yang gw tangkep, kita punya jalan hidup kita masing2.
    kayak temen lu si anjang, dia lebih nyaman dengan status PNSnya bang.
    dan mungkin emang jalan lu untuk di dunia tulis menulis.

    gw jadi ga sabar buat kumpul bareng temen lama gw dikampung -_-
    pengen tau cerita mereka gimna.
    ko jadi curcol yah :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip... bener deh elu dan intinya semua bisa sukses dengan jalannya sendiri2.. gue sih gitu penginnya..

      yaudah buruan balik dan ngebolang bareng mereka..

      Hapus
  19. jadi kalo mau kesemarang gak perlu nyari penginapan, jadinya penghematan. lumayanlah ya. :D
    keajaiban yang didapat anjang bener-bener gak disangka-sangka ya. memang rejeki itu datangnya gak bisa ditebak.
    mudah-mudahan kalian semua bisa menemukan jalan sukses itu. meskipun arah jalannya bakalan berbeda-beda.

    semoga lo juga jadi penulis yang sukses nantinya ya dotz. selamat juga buat pacar lo. kapan nih buku keduanya nongol? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya penghematan yang cerdas.
      amiiin... makasih yak!

      siiip deh, iya ditunggu ya.. semoga bisa segera muncul :(

      Hapus
  20. semua orang punya jalan sendiri2 buat sukses
    puas2in dot kalau lo masih bisa kumpul sama temen2 yang lain
    karena begitu udah sibuk sama dunia sendiri2, waktu buat kumpul tu susah banget didapet
    gue nih saksi hidupnya lo :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya puas-puasin emang kudu..

      ini aja kayaknya, udah mulai sukses..

      siiip deh!

      Hapus
  21. Gue belum kuliah, berarti gue belum merasakan perpisahan yang sesungguhnya dong bang? kayaknya kumpul-kumpul lu seru ya, apalagi sebelumnya udah berpisah gitu.. jadii, setelah lama gak ketemu yang paling keren siapa nih bang?

    sukses ya kedepannya, lu dan kawan-kawan lu. pacar lu juga..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya nikmatin aja dulu masa2 sekolah elo tong..
      yang paling keren Haji Sulam, jualan bubur bisa naik haji..

      siiip, thengs!

      Hapus
  22. Cie ciee yang nostalgia.

    Pertanyaanku nih bang, kenapa bang edotz gak daftar cpns atau apa gitu apa jadi guru di sekolah gitu ? Kok bisa jadi penyiar radio ? :o
    Hemm sebenernya kalo nostalgia itu yang bikin kampret adalah kebanyakan dari temen - temen tuh pada ngebahas gaji, padahal hidup gak akan terjamin bahagia kalo dapet gaji selangit.
    Terus, ohya kok bang edotz kok gak jadi guru di sekolah yang sama kayak si sasha sih ? Kan biar ehem gitu ngajar di satu sekolah dengan dapet gaji yang sama2 wow.

    Jujur agak terharu bacanya, banyak banget yang lagi ngepost tentang nostalgia dan perpisahan.

    Setiap insan itu pasti punya caranya sendiri - sendiri buat menggapai impiannya. Sukses terus yap ! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ohya, menye - menye itu apaan bang ? -_-

      Hapus
    2. gue belom wisuda waktu itu -__-"
      haha tapi bagaimanapun suatu saat lo bakal mengakui kalo gaji adalah kebutuhan utama ...
      aaah ceritanya panjang kalo ngomongin masalah sekolah bareng pacar..

      siiip, thanks!

      Hapus
  23. suer, bang. postingan lo ini gak menye-menye kok. tapi memotivasi gue banget. gue yang notabene masih anak SMA yang baru aja lulus dan bingung sama masa depan, gue jadi percaya bahwa setiap manusia punya jalan suksesnya masing-masing, dan keajaiban bisa datang pada siapa saja, kayak Bang Anjang. kerja keras tidak pernah menghianati, kayak Bang Pandik yang gak menyerah walaupun udah bolak-balik lamar kerja kesana kemari. gue percaya itu.
    sukses buat Bang Edotz dan temen-temennya :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. sip deh.. semoga elo bisa menata masa depan elo biar jadi lebih baik...

      semoga bisa belajar dari mereka ya..

      makasiiih, sukses juga buat elo!

      Hapus
  24. Ini mah keren ceritanya, gak kek judulnya terkesan alay banget, kegambar banget rekontruksi muka penulisnya.haha

    Iya, emang miris kalo jadi guru masih status honorer, apalagi kalo diliat dari gajihnya yang minim, lebih besar penjaga toko yang gak perlu ngabisin uang buat bayar semester dan gak ngerasain gimana bersahajanya nunggu dosen pembimbing. Tapi mungkin itulah yang namanya perjuangan.

    Setelah baca tulisan ini, gue juga jadi berharap moga aja setelah lo dan Anjang yang dapet sentuhan keajaiban, hidup gue juga bakalan disentuh oleh kejaiban.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah pantat lo bay -_-

      nah.. ini emang persoalan serius kalo jadi guru masih honorer... padahal buat menuju sarjana aja lelahnya luar biasa, ngeluluhin dosbing ajaib bener ribetnya..

      amiiiin baaaay~~

      Hapus
  25. Masya Allah, mau komentar di sini susah banget:(

    Itu rombongan mukanya kok? *lupakan:p

    Seperti biasa, setelah lulus, baik SD SMPS SMA Kuliah, semua akan berbeda. Dan hal hal aneh bin ajaib yang pernah kita lakuin pas kuliah pun jadi cerita menyenangkan saat ketemu teman teman kuliah lagi. Dengan profesi yang tentu sudah berbeda beda, dengan penampilan yang beda pula. Semoga juga, dengan kesuksesan yang akan kalian rengkuh bersama.

    Ayo, Dotz, kamu enggak nyusul jadi PNS berikutnya? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. masya allah..

      kok.... -_-

      siiip, emang bener omongannya ..gue hanya bisa mengiyakan ajaa

      haha amiiiiin~

      Hapus
  26. judulnya nggak pas banget.....dan pesan pas baru mau baca ini juga nggak pas...
    nggak ada menye-menye-nya sama sekali....kecuali penulisnya yang emang punya naluri untuk kata "itu"

    persahabatannya raket banget,....iri banget....asli ... kenapa mesti bang edotz yang harus menerima nasib sahabat-sahabat yang keren keren...kenapa enggak saya saja #mulai menggunakan otak kriminal

    tapi alasan bang edotz buat berteman dengan mereka mengerikan banget...masak gara-gara nggak ada yang ganteng....meskipun ya.....emang bner....tapi nggak seharusnya bang edotz bilang kek gitu...itu menyakiti perasaan mereka bang,,,ingat!!! mereka temen yang keren keren,,,

    bang edotz jangan jadi penulis papan tulis bang...udah pas jadi penulis buku bang....pas banget.....tulisannya keren-keren,,,,
    sayangnya belum beli bukunya ~~menyesal

    untuk kata-kata penutupnya bang edotz....ini lebih dari kata-kata motivasinya mario gomez bang...inspiratif banget.....pas-ngena-klik..

    Selain usaha yang maksimal, keyakinan juga perlu. Karena kita tidak akan pernah tahu, kapan kita akan menemukan sentuhan keajaiban yang mengubah hidup kita.

    dan saya memang harus yakin hal ini....thank bang edotz...

    salam
    dari fans mu

    moti peacemaker ~~~

    BalasHapus
  27. Wuis Dotz. Jadi turut senang dengan keajaiban yang didapat sama si Anjang, teman kamu. Seperti yang dia bilang “Setiap orang punya jatah keajaiban masing-masing dalam hidupnya.."

    Mungkin itu juga Dotz yang bakal aku rasain. Fase cerita hidup kamu sudah sampe di dunia pekerjaan dan karir. Kalo aku mungkin masih harus menempuh pendidikan dulu dan mungkin masih bakal membahas tentang dunia perkuliahan teman-teman yang lain. Tentang jalan yang mereka coba ambil.

    Aku sendiri pernah buat janji dengan sahabat WOOO! bahwa 10 tahun lagi hidup kita bakal berubah. Bakal jauh lebih baik dari ini. Semoga benar, semua tetap jadi baik-baik aja dan selalu bahagia.

    BalasHapus
  28. Baru tahu, ternyata jenengan ini aktivis kampus, dan juga penyiar radio saat ini..
    Wah-wah.. “selamat ya mas! Semoga menjadi penyiar radio yang sukses”.amin..
    Maaf, baru tahu...kalau smpyan sudah jadi penyiar..

    Oh iya, postingannya panjang banget mas..
    Setiap hari, masnya nulis berapa lembar.. kok bisa banyak gitu mas? Idenya ngalir deras banget..

    BalasHapus
  29. panjaaaaaang banget kaya kumis nya mas adam.. bedanya gua baca ini ampe akir tanpa ada yang kelwat se titik pun. mwehee.. buat gua yang baru lulus SMA tuuh bikin mikir banget bang edot.. gua mikir jalan ini uda selesai dan akan ada lagi jalan yang lain yang siap gua lewatin..

    keren nih bakal inspirasi gua, thank's !

    BalasHapus
  30. Hahahaha, melow banget nih ceritanya bang. Eh tapi menginspirasi loh. Bagus tuh kalo udah janji satu sama lain gitu, jangan sampai beberapa tahun ke depan kalian bakalan udah nggak tau satu sama lain lagi. Ya setidaknya masih ada komunikasi lah...

    Iya, kalo udah ngumpul bareng2 teman itu biasanya paling asyik merencanakan tentang masa depan gitu. Terkadang kalo mikirin masa depan itu ada takut ada enggaknya sih. Aku nanti jadi apa? nanti aku bakal sukses nggak? lagi-lagi kita jangan terlalu menakutkan masa depan ya bang karena semakin kita takut itu semakin membuat hidup kita terhenti sampai disitu aja. Soal masa depan sih yg penting kita jalani aja dulu, ya itu tentang keyakinan, kalo kita udah yakin udah percaya. Insya allah kajaiban Tuhan itu pasti ada. Nothing impossible deh ya!

    BalasHapus
  31. ajiiib... gue jadi ikut merenung. mbesuk aku pan dadi apa ya...
    mau jadi guru, gaji gak manusiawi. mau jadi pemusik gak bisa musik. mau masik timnas u-19 udah terlalu tua.. masih bingung juga selepas lulus mau ngapain. masih belajar nulis sih, termasuk belajar sama sampean mas.

    semangat utk jadi penulis yang memberi manfaat ke pembacanya. bikin ketawa pembaca juga termasuk manfaat. dan kelak kalau lo udah terkenal. aku bangga bisa ikut baca postingan ini.

    BalasHapus
  32. Tuhan emang maha ajaib ya :))
    setau gw cpns pgsd surabaya 175 formasi tahun 2013.
    dan tahun itu banyak pelamar yg daftar lebih dari 1 instansi , karena emang boleh...apalagi jadwal tes surabaya engga bersamaan dgn pemkab lain saat itu. makanya engga heran bnyk yg brani ngundurin diri krna mungkin org2 yg mundur itu lulus cpns PGSD di instansi lain.
    iya gw tau krna gw juga ikut tes formasi BK di sana tahun 2013 ..hahaha...4 kursi doank, ga lolos. hehe dlu sempet sedih...tapi puji syukur allah berikan gantinya tahun ini wlwpun di lokasi yg berbeda :))

    semoga sukses utk edo, sukses tdk harus jd PNS, krna jalan sukses orang berbeda2 .

    BalasHapus