The Power Of Recehan

Sebelum mulai tulisan gue yang gaje, gue mau tanya dulu nih sama kalian. Benda apa yang ketika awal bulan enggak dianggap kehadirannya, tapi ketika akhir bulan justru sangat diharapkan kehadirannya oleh mahasiswa? 

Hah? Pembalut? Bukan. Akhir  bulan ngapain juga cowok pakai  pembalut. Misal cewek PMS pun, juga enggak selalu akhir bulan kan.
Apaan? Kancut? Bukan juga. Kancut kapan saja memang selalu dibutuhkan kehadirannya oleh mahasiswa.

Jadi apaan donk? Jawabannya cukup  sederhana, RECEHAN.


 Di bekas celengan ini, recehan gue berlabuh...

Biar gue jelaskan alasannya...

Kalau ada yang belum tahu apa itu recehan? Kemungkinannya cuma ada satu. Orang itu hidup di daerah pedalaman yang enggak dilewati garis khatulistiwa dan belum mengenal baca tulis serta perbedaan jenis kelamin. Sistem perdagangannya juga masih mengunakan sistem barter.

Enggak tahu apa itu sistem barter? Berantem aja yuk?

Recehan, sebuah benda berbentuk (biasanya) lingkaran dan (biasanya) terbuat dari logam sederhana. Iyasih, kalau logam istimewa itu namanya emas. Nah, sebenarnya tanpa kita sadari, recehan ternyata punya kekuatan yang tak terduga untuk menyelamatkan kelangsungan hidup mahasiswa di akhir bulan. Recehan juga ternyata sanggup menghindarkan mahasiswa dari beberapa kali serangan sakit maag. Walaupun sering disia-siain, recehan ternyata baik banget.

Bayangin deh, disaat nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 bahkan Rp 10.000 udah gak ada di dompet. Recehan dengan sendirinya akan mengambil peran untuk menjadi nilai tukar rupiah yang utama, jika diawal bulan para mahasiswa enggak pernah mengucilkan keberadaan recehan. 

Yap, awal bulan setiap habis beli sesuatu dan dapet uang kembalian berbentuk recehan, jangan pernah dibuang begitu aja. Coba deh dikumpulin di suatu tempat dulu. Di celengan bekas yang udah gak kepakai misalnya, gue jamin deh, akhir bulan nanti recehan akan menjadi harta yang paling berharga kedua bagi kalian. Karena harta yang paling berharga pertama kata keluarga cemara adalah keluarga.

Berkat recehan semuanya menjadi mudah. Mau beli marimas sachetan, ada recehan. Mau beli shampo sachetan, ada recehan. Bahkan mau beli gorengan buat lauk makan malam pun, ada recehan. Harus diakui, recehan telah masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan mahasiswa.
Mungkin, bagi mahasiswa kelas eksekutif. Recehan memang selamanya akan menjadi recehan yang nilainya tetap segitu-gitu aja. Tapi, bagi mahasiswa yang hidupnya penuh airmata dan peluh keringat, menyaksikan cara recehan menyelamatkan hidup di akhir bulan rasanya benar-benar mengharukan.

Selain peran recehan yang begitu vital bagi mahasiswa. Recehan juga mempunyai banyak manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari yang enggak kalah menterengnya dari status penyelamat mahasiswa. Coba deh liat buktinya :

 1. Bayar Parkir
Pernah ngebayangin gimana rasanya kalau pergi ke mall atau toko kemudian ada tarif parkirnya? Gak usah dibayangin juga pasti ada kan ya? Ada-ada aja deh gue ini. Iya, intinya gitu deh, jadi cukup jelas kan? Nah, sekarang bayangin seandainya kita ada disuatu momen dimana kita mau keluar mall,  ngelewatin tempat pembayaran parkir, kita enggak punya recehan, apa yang harus kita lakukan? Bayar pakai uang yang nominalnya gede? Endingnya bakalan lama nunggu petugas parkirnya buat ngasih kembalian. Udah gitu, kasian juga sama yang antri dibelakang kita mesti menunggu lama. Iya kalian semua tau kan, menunggu itu enggak enak. Sama loh rasanya seperti nungguin gebetan yang udah ngasih perhatian lebih tapi enggak nembak-nembak. Nah, seandainya kalian enggak mengabaikan recehan, semuanya tak akan seenggak enak ini.

2. Beli Mie Instant
Beli mie instant memang bisa menggunakan uang dengan pecahan nominal berapa saja, tapi kita belum tentu sanggup beli mie instant dengan pecahan nominal berapa saja, diwaktu kapan saja. Seperti saat akhir bulan contohnya, seandainya kalian mau memberikan tempat yang layak untuk para recehan bersemayam bersama kalian, mungkin akhir bulan kalian bisa memanfaatkan para recehan untuk ditukar dengan indomie, tapi jika kalian sering mengabaikan recehan yang ada disekitar, niscaya... akhir bulan recehan tidak akan sanggup membantumu menebus mie instant di saat-saat darurat sementara kalian udah enggak punya uang sama sekali. Nungguin kerupuk sisa dari teman aja kalau gitu.

3. Bayar Pengamen
Hampir sebagian besar rumah, enggak terlepas dari yang namanya kunjungan pengamen. Iya, pasti. Tapi hal ini enggak berlaku di kawasan perumahan elit yang setiap depan rumah masing-masing ada satpamnya. 

Sekarang gue mau bahas rumah biasa-biasa aja, rumah yang enggak ada satpamnya. Pernah gak kalian ngebayangin, saat lagi asiknya guling-guling di lantai dengan khusyu dalam keadaan tenang dan sunyi, tiba-tiba ada suara musik syahdu mengalun mengusik kesunyian. Beberapa saat kemudian kalian menyadari, itu adalah suara pengamen yang berkunjung.

Kalau seandainya kalian selalu sedia recehan di rumah sih, hal itu enggak jadi masalah. Tinggal bangun dari guling-guling terus kasih recehan ke pengamen. Tapi situasinya bakalan beda kalau kalian enggak punya stok recehan. Mau gak mau kalian mesti memilih satu diantara dua opsi yang tersisa.
Pertama : pura-pura tidur dan enggak dengar sampai pengamennya capek sendiri terus akhirnya menyerah dan pergi.
Kedua : bilang ke pengamennya dengan gentle kalau di  rumah enggak ada recehan, sedikit catatan untuk yang satu ini resikonya beragam.  Pertama, dimaklumin sama pengamen, kedua dibentak sama pengamen. Iya, itu bisa saja terjadi..

Soalnya gue sendiri pernah ngalamin gimana sedihnya dibentak sama pengamen. Ceritanya waktu zaman SMA dulu, gue lagi study tour ke Bali, karena ‘gelap mata’, gue habiskan hampir seluruh uang saku buat belanja dan hanya menyisakan selembar 20 ribu perak di dompet. Sampai pada saat perjalanan pulang di dalam kapal, gue emang kebetulan lagi males banget keluar dari bus. Gue cuma tiduran di kursi belakang bersama beberapa penghuni bus lainnya yang jumlahnya enggak sampai sepuluh ekor.

Tiba-tiba ada dua pengamen masuk, menyanyikan beberapa buah lagu dan mulai berkeliling mintain uang. Pas pengamennya udah nyampe di kursi gue. Dengan memasang wajah penuh kenistaan sambil ngerogoh saku celana, gue bilang, “ Maaf mas, gak ada uang recehan..”

“SAYA INI MAU NGAMEN! BUTUH UANG!” Pengamennya ngebentak gue sambil ngasih bonus kuah. Percayalah, tulisan caps lock diatas enggak sanggup mewakili betapa kencengnya suara dari pengamen saat itu.

Gue jiper banget, sempat kepikiran mau nyerahin uang 20.000 gue yang terakhir. Beruntung.. ternyata gue nemu duit lima ribu perak di dalem saku belakang celana, gue selamat...

4. Bayar WC Umum di Pom Bensin
Poin nomer empat ini biasanya sering kejadian kalau kalian bepergian jauh ke luar kota atau lagi ikutan acara study tour, salah satu takdir yang harus dijalani dari kegiatan ini adalah akan ada suatu momen dimana bus harus transit di pom bensin untuk memberi kesempatan penumpangnya bersedekah sisa makanan yang dimakannya pada toilet.

Bagi yang dari awal udah nyiapin recehan buat bayar biaya toilet biasanya akan merasakan kenyamanan saat melakukan ritualnya di dalam toilet dan setelah keluar toilet, tapi bagi mereka yang sama sekali enggak ada persiapan recehan, pasti bakalan kepikiran terus saat di dalam toilet mau bayarnya gimana? Soalnya mereka cuma punya uang nominal gede. Kalau uangnya harus dipecah cuma gara-gara bayar toilet rasanya pasti enggak ikhlas banget. Kalau udah seperti ini, biasanya mereka akan mencari teman bermuka recehan yang bisa dimintai tolong buat bayarin dulu. Dasar! Ngerepotin teman sendiri!

5. Bayarin Ongkos Naik Haji
Gak ada yang gak mungkin di dunia ini, sesulit apapun itu semua bisa diwujudkan jika kita punya tekad yang kuat, begitu juga dengan keinginan naik haji yang butuh biaya tidak sedikit. Jangan remehkan the power of recehan.

Coba deh bayangin, seandainya setiap recehan yang bergulir setiap hari bisa kalian kumpulkan, gue yakin secara perlahan recehan itu bisa dipakai untuk menambah ongkos naik haji. Lama-kelamaan recehan yang kalian miliki akan semakin banyak sampai memenuhi kardus tipi di rumah. Ini jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.  Lumayanlah, buat nambah-nambah ongkos naik haji.

6. Kerokan
Akhir bulan bagi mahasiswa pasti menjadi masa-masa transisi dari pola makan cukup bergizi menuju ke pola makan tidak bergizi sama sekali. Kadang mahasiswa makan mie instant, kadang makan kerupuk sisa teman, kadang makan angin.

Gara-gara sering makan angin, daya tahan tubuh menjadi berkurang, bisa saja kalian jadi jatuh sakit, kena masuk angin. Untuk level sakit yang tidak terlalu berkelas ini, dibawa berobat ke dokter rasanya terlalu mainstream. Karena itu, biasanya kalian sangat membutuhkan jasa kepingan recehan buat kerokan. Lihatlah, lagi-lagi recehan udah jadi penyelamat tanpa banyak kata-kata. Bisa dibayangin kalau kalian enggak punya recehan sama sekali. Apa iya mau kerokan pake tutup botol coca cola, fanta atau sprite? Yakin?

Akhir bulan bagi mahasiswa pasti menjadi masa-masa transisi dari pola makan cukup bergizi menuju ke pola makan tidak bergizi sama sekali. Kadang mahasiswa makan mie instant, kadang makan kerupuk sisa teman, kadang makan angin.

Gara-gara sering makan angin, daya tahan tubuh menjadi berkurang, bisa saja kalian jadi jatuh sakit, kena masuk angin. Untuk level sakit yang tidak terlalu berkelas ini, dibawa berobat ke dokter rasanya terlalu mainstream. Karena itu, biasanya kalian sangat membutuhkan jasa kepingan recehan buat kerokan. Lihatlah, lagi-lagi recehan udah jadi penyelamat tanpa banyak kata-kata. Bisa dibayangin kalau kalian enggak punya recehan sama sekali. Apa iya mau kerokan pake tutup botol coca cola, fanta atau sprite? Yakin?

                === 

Gimana? Sepakat dengan gue? Atau kalian justru kepikiran mau ngasih recehan ke gue? Gak usah repot-repot, kalau bisa sama cemilannya sekalian.

Intinya sih, mulai sekarang jangan pernah menyia-nyiakan recehan. Karena yang namanya hidup akan ada waktunya kita membutuhkan recehan. Yuk, mulai ngumpulin recehan.

Posting Komentar

71 Komentar

  1. ilmu guru lo muncul dipostingan ini dot.khatulistiwa, barter. Gue aja hampir lupa udah :)) tp emas itu bukannya logam mulia?

    tp didaerah gue warung2 pada sombong. Gak mau nerima recehan. Ibuk gue yg paling sering ngumpulin recehan. Digenepin 10 rebu, diplaster trus katanya dituker di bank.

    Mahal amat ngasi pengamen 5000 .___.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kan awalnya gue pake logam sederhana yog, jadi gue imbangin pake logam istimewa..

      Wah belagu banget warung ditempat elo, parah.. Suruh baca tulisan ini aja yg punya warung..
      Ibu elo gaul, gue perlu belajar banyak..

      Itu lebih kepada adegan, gue ditodong pengamen yog -_-

      Hapus
  2. Bener bang, uang receh mah kalo lagi ga butuh dibiarin aja ilang ga dicariin gitu kayak mantan yang udah move on duluan #eeeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyayah, mantan emang mirip sama apa aja disekitar kita, itulah tanda belum move on..

      Hapus
  3. gak kebayang kalo mau naik haju gue harus ngumpulin recehan bang. bisa dari gue SD sampe tahap nyusun skripsi gak ngumpul2 tuh duit.

    lu tau film UP gak bang, itu pasangan ngumpulin recahan buat pergi ke kota yang hilang, amerika apa gitu, tapi gak bisa2 soalnya uang recehanya ke pake mulu, miris....

    lu ga tau film UP ? Berantem yuk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan patah semangat duluan, intinya niat aja.. Naik haji pake uang receh pasti mungkin..

      UP itu apaan? Upil Perawan?
      Atau Upil pria?

      Gue gak tau, hayuk berantem..
      Nih rasakan, "dengan kekuatan mantan, aku akan menghukummu!"

      Hapus
    2. Film UP, Dotz... Kartun yang sering ada di Global TV. Ceritanya pasangan yang ngumpulin duit receh buat bikin rumah impian di pinggir tebing mana gitu... Tapi tiap udah banyak, ada aja keperluan yang harus ngeluarin duit dan mereka pake duit recehan itu. Akhirnya nggak pernah terwujud deh impian mereka. Si istrinya keburu meninggal duluan.

      Hapus
    3. Gara2 ini akhirnya gue cari tau filmnya dan gue udah nonton Nis ... Hehehe

      Yang ada anak pramukanya itu kan :D

      Tjakep pilemnya!

      Hapus
  4. barter itu apa bang? semacam silet yang buat motong kertas yaaa :))))

    meski terlihat gk berharga, recehan bisa berubah menjadi pahlawan saat yang sulit.
    tapi kadang kasihan juga dengan recehan, kita dateng ke dia saat butuh aja. kalo gak butuh kita lupain dia. kasiaaan -_-
    seandainya recehan itu bentuknya lonjong, gue yakin lo gunain recehan itu buat ngupil wkwkkwk..

    yang tentang study tour itu, itu pengamen mau ngamen apa nodong? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu changcuter.

      Dengan bentuk lingkaran pun recehan bisa gue pake buat nutup lobang hidung gue disaat gue pilek..

      Itu nodong dengan cara ngamen

      Hapus
  5. Kalo gue hobi juga ngumpulin recehan Dotz. Pernah berhasil ngumpul 12 rebu, pes temen gue maen ke kost dan gak ada rokok. Recehan udah jadi penyelamat buat tebusin sebungkus. Sempurna pula, yang warna merah itu. Recehan memang hebat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lihatlah pemirsa, kesaksian dari kawan yang satu ini betapa recehan telah menunjukkan keajaibannya...
      Oh indahnya recehan~

      Hapus
  6. Dan satu lagi gunanya bang, buat ngisi celengan yang udah lama di PHP-in haahaa

    BalasHapus
  7. Satu lagi guna recehan, buat modusin cewek2 dengan berlagak sok2an bisa street magic alias sulap koin, Hahaha

    BalasHapus
  8. buahahahaha... bener juga tuh, bisa dipakek nih buat hidup.. catet.catet !! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak usah dicatet, di print aja biar enggak capek.

      Hapus
  9. gue juga pengguna recehan nih :D
    malah pernah beli bensin, saking nggak ada uangnya pake receh, tiga ribu waktu itu, diketawain abangnya -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tiga ribu aja diketawain, abang pom bensinnya nyebelin, tabok aja pipinya

      Hapus
  10. benerr bang...bingung banget klo pas gak bawa uang receh gt...
    mau apa-apa harus mecah uang gede dlu..ribettt...

    Ah gue jd bayangin kerokan pake botol softdrink...
    gak bkal sembuh, lecet2 yang iya...bzztttt...

    waduh..mahal banget itu kasi pengamen 5000...biasany standardnya 1000-2000...hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaah.. Kalo lecet kan bisa beli hansaplast pake uang receh ...
      Tuh kan recehan bermanfaat banget..

      Emang kemahalan guenya udah jiper duluan waktu itu soalnya.

      Hapus
  11. Ternyataan recehan itu banyak juga ya manfaatnya bang.
    Gue baru nyadar loh! Kirain cuma bisa buat beli permen sugus doang. Eh, ternyata beli marimas sama shampo sachet juga bisa. Terimakasih recehan "jasa tak akan kulupakan dalam sanubariku". :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekali-kali elo juga coba buat nyenengin recehan ya, biar dia merasa berarti dan berharga dalam hidupnya..

      Hapus
  12. Recehan gue jg banyaak, tapi udah ditukarkan ke fotokopian terdekat, disini kalo dipake belanja yg punya kios mukanya langsung berubah, yg tadinya jelek jd cantik *majas* wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa bener bangeettt.. kadang kalo gue blanja di indomaret bayarnya pake uang receh, muka nya mbak" si penjaga kasir langsung brubah cemberut -,-

      Hapus
    2. @dian n masita : coba diselidiki ulang, mungkin kalian beli barang yang sebenernya enggak dijual, sapa tau barang itu kepunyaan kasirnya yang kalian ambil, pantes kan kalo dia cemberut.

      Hapus
  13. salah satu pelajaran yg berharga nih dr bang edot, jangan pernah meremehkan recehan walaupun nominalnya sekecil apa pun hahaha

    BalasHapus
  14. kalengnya gambar spiderman, gue yakin di balik kaleng itu juga ada tulisan koin buat sumbangan masjid. haha

    gue pernah bang ngumpulin receh sampe berat celengan gue, pas di buka luar biasa isinya (nominal) dikit banget cuma 30ribuan. lumayan sih dikumpulin buat umroh :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lo pikir ini kotak amal Pik (¬˛ ¬ ”)

      Waah segitu sih lumayan banget pik buat nambahin umroh...
      Mulai nyelengin lagi ya, harus semangat!
      (ง•̀˛•́)ง

      Hapus
  15. wah, pengalaman bingit ya Dotz saking bangetnya...kapan kapan gue jga bakalan ngerasain nih, jadi mulai sekarang gue akan melakukan aksi "Save REcehan!" demi masa depan nan cerah Dotz, ini juga berguna nih postingannya..
    soal pengamen ah pengamen jaman sekarang emang gituuu, pernah ada yang ngamen gue lagi makan sama temen temen gitu khan ya, kita nya makan dengan syahsu udah lapiir gitu, eh ada pengamen..dia nyanyinya udah bikin mood makan jadi labil, terus mintanya ngoyo banget. khan nggak dikasih gitu ya, eh, watu kita kelaur di jalan dari warung makan itu dianya balik terus ngeludah di depan kita sambil bilang saru gitu, Dotz..gile aje tu pengamen.. coba aja dia ngeludah waktu gue makaaan, waaah..gue laporin pak polisi sama Komnas Perlindungan Anak!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Meyk.. Harus diniatin demi hidup yang lebih baik dan terjamin, bikin program..
      Gerakan 30 hari recehan, pasti endingnya manis..

      Tabok aja teteknya Meyk, biar tau rasa..
      Apakah saat makan ada sumpit atau garpu?
      Nah itu juga bisa dipakai buat colokin ke hidungnya..

      Hapus
  16. Sama, Dotz. Hiks.. Recehan selalu menjadi senjata ampuh di akhir bulan. Bisa buat bayar beli pulsa ke temen, beli ciki kalau nggak punya uang buat beli mie, de es be. Intinya tetap bravo buat recehan meski harus berjuang melawan seratus ribuan:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa yang kamu omongin semua bener Lin, aaaaak~

      Mari jadikan diri kita sebagai insan yang lebih peka terhadap recehan.

      Hapus
  17. jadi inget .-. waktu mau main warnet kurang 100 perak!~ anjrit itu nyarinya kesana kesini~~ ehh tapi akhirnya ketemu di pinggiran halte ~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jadi... Elo ngais-ngais tanah?
      Atau elo duduk di pinggir halte nunggu ada orang yang ngasih recehan?
      Apapun itu, recehan udah nyelametin kamu.

      Hapus
  18. ini setuju banget bang edotzzzzz... gua yang tadinya suka menyia-nyiakan recehan, sekarang karena bokek gua baru sadar betapa berharganya recehan itu karena gua baru buka celengan. :""")

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baguslah..
      Mulai saat ini jaga selalu celenganmu untuk suatu hari nanti..

      Hapus
  19. "Benda apa yang ketika awal bulan enggak dianggap kehadirannya, tapi ketika akhir bulan justru sangat diharapkan kehadirannya oleh mahasiswa? "

    Itu kalimat ngena dihati banget bang, bukan hanya untuk mahasiswa, tetapi untuk semua anggota KONGES (anak kos ngenes) di Indonesia ini :D

    BalasHapus
  20. ada2 ada aja , bayar naik hajiii ..
    bang edotz bisa nggak kalo buat bikin baju gitu ...
    recehan itu kebutuhan kita semua di saat kefefet

    BalasHapus
    Balasan
    1. boleh deh kalo mau bikin baju dari receh.. bebas.
      iya, bener.

      Hapus
  21. Hah? bayarin ongkos haji? serius? tapi emang sih gak ada yg gak mungkin di dunia ini Dotz hehehe
    btw emang bener, recehan itu sangat berarti di saat akhir bulan, bisa dipakai apapun termasuk yg kamu sebutin di atas
    btw aku juga punya celengan luw, recehannya biasanya aku pakai buat pengamen yg maksa minta recehan, hadeeewww

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mei gak ada yang gak mungkin di dunia ini..
      tuh kan Mei, peran recehan begitu vital dalam kehidupan kita sebagai umat manusia

      Hapus
  22. Kalau gue paling sering dipake buat bayar toilet sih.
    Dan bener aja, recehan emang punya power. Kemarin malam gue nonton berita di Metro TV tentang sales mobil yang ngangkutin uang recehan. Ternyata itu dipake buat DP mobil. Katanya sih, itu hasil ngumpulin kembalian selama bertahun-tahun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi elu sering ke toilet umum ya?

      naaah itu baru keren banget.. ngumpulin recehan bisa dipake buat DP mobil! WOW!

      Hapus
  23. buat ikutan ngamen di jalan
    *masukan uang recehan ke botol plastik*
    terus nyanyi di perempatan lampu merah, yakin bisa dapat uang?
    walau ga yakin juga sih bisa bunyi juga. ahaha
    #idengasal

    BalasHapus
    Balasan
    1. gpp... biar ide ngasal, semoga berkah Bang.

      Hapus
  24. bang lo gak salah tuh ngasih uang ke pengamen segitu? kalo gue mah ogah ngasih segitu. kemahalan bang. -_-
    recehan itu sangat bermakna kehadirannya pas akhir bulan, gue akuin itu bener adanya ~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Daripada ada kemungkinan dibunuh dalem bis? -_-"
      gue emang penakut..
      iya kan, bener.

      Hapus
  25. Bener banget bang, tapi recehan itu nggak berlaku bagi mahasiswa di luar Jawa khususnya sumatera. Kemaren gue beli permen di Jambi terus gue kasih duit Rp. 100 perak lima biji, tapi sama penjualnya malah di tolak. Mereka cuma mau nerima recehan Rp. 500 atau Rp. 1000 perak, selebihnya, "NO"
    Itu kan diskriminasi banget...hehehe
    Semoga penjual2 itu baa postingan lo ini, supaya mereka bisa lebih menghargai recehan..hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sadis ya orang disana, tidak menghargai recehan..
      semoga dia dikutuk sama raja recehan, iya.. semoga.

      Hapus
  26. disaat sang lembaran merajai. recehan pun dipinggirkan. Disaat lembara musnah tertidur, recehan menjadi raja. hihi bagaimana pun adanya recehan tetap menjadi primadona dan dibutuhkan dimana-mana

    BalasHapus
  27. gue menyatakan sangat sepakat dengan postingan ini!
    setujuh banget dari awal tips ampe akhir. kecuali yg untuk naik haji, aduh itu butuh berapa ratus karung.... ckckckck
    hahahaha yang receh2 bisa buat bayar parkir, bayar pengamen, bayar kekurangan belanja di swalayan de el el.
    kalo dikumpulin bisa puluhan ribu lho jumlah uang recehan :-D

    ato sediain celengan buat membuang recehan juga bs.
    kalo udah kekumpul, dipecah deh....
    mayan bisa buat beli indomie 3 kardus :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. tos!
      sedikit demi sedikit lama2 cocok Na... iya.. bisa ratusan ribu juga kalo telaten~

      hahaha kalo itu iya banget!

      Hapus
  28. IYe doyan.. ide bagus, besok gue mau konsul sama pengacara gue masalah yang satu ini... yang mau ngerampok jga pasti mikir2 ..
    sip, semua makan so nice, lah.

    BalasHapus
  29. Btw temenku ada yang buat mozaik foto dari uang recehan lohh harganya pun lumayan. Ya salah satu bukti sih kalo recehan itu berguna banget.
    Kalo aku sihyaa lebih suka ngumpulin receh buat naik angkutan yang sekarang tarifnya berubah jadi 2500. Kalo bayar pake uang 5 ribu dibalikinnya pasti 2000. Begitu pentingnya recehan dalam hidup ini :')

    BalasHapus
    Balasan
    1. temen kamu kreatif tuh berarti...
      dan kamu juga lebih kreatif dalam memfungsikan recehan..

      Hapus
  30. Bang edotz nih selalu bisa peka sama hal-hal kecil yang sebenernya orang abaikan. Dulu gorengan, sekarang recehan. Mana ditulis jadi postingan panjang pula. Bener nih calon penulis yang peka sama keadaan :p

    Tapi emang bener sih, aku nangkep intinya jangan meremehkan sesuatu yang nilainya kecil terlihat. Kita nggak pernah tau fungsinya saat di kondisi lain. 100rb tanpa 500 pun nggak akan jadi 100rb, kan? Hehe. Jadi kita harus ngehargai apa pun hal kecil di dunia ini. Gitu kan bang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha... iseng2an aja ini sih~

      iya... jangan ngeremehin hal kecil, suatu saat kalo butuh dan hal kecilnya gak ada kita cuma bisa nyengir aja jadinya

      Hapus
  31. ATU LAGI! Recehan bisa bikin dompet kita keliatan tebil, tapi bikin bunyi-bunyi. Udah sih, gitu aja.

    BalasHapus
  32. Gue emang suka juga sih ngumpulin recehan. Tapi gak di satu tempat. Dimana-mana ada recehan. Dashbord motor, jok motor, tas (dgn bagian-bagiannya yang banyak), dompet, kotak pensil, kantong celana-baju-kolor, beragam tempat laen. Jadi tiap akhir bulan gue musti berusaha dulu buat nyari tu recehan yang ntah dimana sembunyinya.

    Paling berguna itu recehan dipake buat beli jajan gopek'an dan bayar parkir tuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaelah.. suatu saat kalo lupa recehannya bisa2 terbengkalai tuh nantinya.
      jangan lelah mencari recehan2 itu ya.

      iya sip

      Hapus
  33. emang recehan itu berguna banget kak.
    bayangin aja saya pernah bayar parkir pake recehan dan kurang seratus akhirnya saya kasih permen. sumpah itu kejadian gak banget -__-
    gara - gra kurang seratus perak tuh, dan dari situ saya sadar seratuspun itu berguna :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukankah itu merupakan sebuah seni dalam ihwal membayar parkir?
      gpp.. hidup jadi lebih berwarna kan jadinya~

      Hapus
  34. Tanpa kita sadari, ternyata... Recehan itu berguna banget! Inget waktu ngitungin recehan yg mama kumpulin, sampe 10rb apa 20rb dah, lupa. Wkwk XD
    Pernah tuh Lia naik angkot, tapi cuman ada duit 20rb. Terpaksa lah Lia bayar pake tuh duit 20rb. Eh, sopir angkotnya langsung marah2. Bete banget kan. Untung aja aku sabar. Gak ngelemparin gerobak bakso yg ada di deket aku =))

    BalasHapus
    Balasan
    1. keren tuh nyampe 20ribuan...

      gpp dimarahin sama supir, daripada dimarahin tuhan lebih nyesek

      Hapus