Dukun Sidul Beraksi ( Bukan Cerita Dukun Cabul)


Di waktu-waktu tertentu, kadang kita pernah merasa ingin menjadi manusia yang religius. seperti salah satu temen gue yang namanya Sidul, nama ini bukan kategori nama yang familiar di tahun 2012 seperti sekarang ini. Padaahal, kalo gue harus terang terang nyebutin nama aslinya. Mungkin butuh waktu yang cukup lama, karena namanya yang panjang sekali. MUHLISIN. Gue tau, kalian bakal berdecak kagum ngedenger nama yang panjangnya ngelebihin gerbong kereta api kelas bisnis. Ya, MUHLISIN. Nama yang erotis sekali, itu kata seorang penjual mie ayam di depan kampus gue yang bernama Damian. Tentu kalian bertanya-tanya bagaimana ceritanya dari MUHLISIN bisa dipanggil Sidul. Entahlah, tidak pernah ada yang tahu mengenai hal tersebut.

Jadi ceritanya begini, temen sekontrakan gue. Pandik, sedang menderita penyakit yang dikategorikan tidak elit dikalangan mahasiswa. MENCRET. Bisa kalian bayangkan (gue tunggu lima menit buat kalian membayangkan dulu). Mencret bukanlah sesuatu hal yang pantas dibanggakan.Seperti misal, pas lagi kuliah. Dosen dengan serius menjelaskan materi kuliah yang rumit sekali. Suasana hening. Sayup-sayup terdengar suara serak-serak becek dari sang dosen menyampaikan materi. Dan, broooooooooot !!! epreeet epreeet treeet. Suara indah dari dari surga memecah keheningan di siang itu, tiba-tiba ruangan kelas diselimuti kabut tebal dan aroma mematikan. Lima menit kemudian, sirene ambulan meraung-meraung untuk mengevakuasi korban keracunan gas yang belum diketahui apa nama gas tersebut oleh para ahli. Tercatat ada lima puluh korban kritis dilarikan ke rumah singgah. Haah? ngapain?

Pandik : Sang penyebar gas
Besoknya berita tersebut masuk di koran kampus. seorang mahasiswa sanggup mengeluarkan zat buang yang mengerikan, disertai dengan muncratan benda cair berwarna kuning cerah ke segala penjuru. Hal ini menimbulkan kericuhan di kampus dan untuk sementara waktu perkuliahan dikampus diliburkan sampai waktu yang belum bisa ditentukan. Kemudian, dihalaman paling depan terpampang foto Pandik dengan ukuran jumbo. Gue yakin, setelah ini, Pandik bakalan gak punya muka lagi dikampus.    

Kembali ke TKP. Pandik, sang penyebar gas. Satu-satunya  korban selamat dalam tragedi tersebut. Melenggang tanpa beban pulang menuju kontrakan. Mengkhawatirkan sekali, bagaimana nanti nasib kawan-kawannya dikontrakan? parahnya, tak ada yang bisa menghentikannya.Dengan langkah terburu-buru namun tak pasti. Pandik segera menuju ke kamar mandi. Tak peduli dia masih memakai sepatu dan jaket kulit serta helm INK. Limadetik,sepuluh detik.Waktu seolah begitu cepat berlalu. Pandik tak kunjung muncul dari dalam kamar mandi.Ditengah kecemasan gue dan teman-teman sekontrakan, kami dikejutkan dengan suara ledakan dari dalam kamar mandi. DUARRR!! BROOT BRROT BRROOT!!. Suara rentetan peluru yang otomatis membuat kita semua segera menunduk menyelamatkan diri. Sesaat kemudian, gue sadar.Itu adalah suara yang berasal dari pan*tiiiiit* Pandik. Mengerikan.
   
Saat suasana terasa sangat mencekam.Tiba-tiba terdengar pintu diketuk dengan suara yang tenang. Gue membukakan pintu,ternyata itu temen gue. Sidul. Di waktu yang bersamaan,Pandik keluar dari kamar mandi.Sambil terus memegangi perutnya. Pandik meringis. Menahan gempuran isi dalam perutnya yang memberontak ingin keluar.
    
Sidul,temen sekelas gue. Dulu dia dikenal sebagai orang yang brutal dan liar. Omongannya selalu tidak berbobot. Dan sekarang,Sidul tiba-tiba menjadi sosok yang sangat religius. Sangat tenang dan rapi.Sulit bagi gue untuk beradaptasi dengan keadaan dia yang sekarang. Dia punya salah satu keistimewaan yang luarbiasa. Yaitu memejamkan mata ketika tidur dan mengupil dengan ibu jarinya. AMAZING !!
    
Sidul yang melihat Pandik sedang dalam kondisi yang tidak seperti biasanya. ( Biasanya pandik selalu melata kalo dikontrakan) terlihat heran dan bertanya-tanya.
"badanmu kenapa Ndik?" tanya Sidul
"Gak tau niih, perutku mencret terus" jawab Pandik.
"Sepertinya itu akibat dari kesalahanmu dan dosa-dosamu." Sidul mulai berceramah.
Sedikit catatan. Sidul bisa dengan semangatnya menceritakan pengalaman spiritualnya kepada teman yang disampingnya selama berjam-jam meskipun telinga si pendengar sudah banyak meneteskan cairan berwarna hijau karena overdosis.

Ini Penampakan sosok sang DUKUN

Dengan ilmu sok taunya Sidul segera meminta Pandik untuk membuka baju. Dia berlagak meletakkan tangannya hanya berjarak lima centimeter dari perut Pandik dan memutar-mutar tangannya. Sambil memejamkan mata dia mulai komat-kamit. Gue yang melihat hal tersebut, bertanya-tanya. "ini maksudnya apaan? sejak kapan si Sidul jadi bisa ngobatin orang? Kenapa Pandik mau-mau aja dikayagituin sama Sidul ? kenapa burung kakatua hinggap dijendela? *lhooo*.
    
Digerak-gerakkan terus tangannya. Kadang cepat, kadang pelan. Tingkahnya meyakinkan banget udah kaya dukun papan atas, Ki Joko Bodo aja kalah. Dan Pandik, dia percaya aja digituin sama Sidul, bener-bener konyol banget. Sumpah, gue dan temen-temen satu kontrakan yang ngeliat ini. Cuma bisa bengong. Antara gak percaya dan gak percaya. Emang kita gak percaya. Ritual tersebut berlangsung selama kurang lebih satu tahun. Huuussh, kelamaan. Baiklah, gue ringkas jadi sepuluh menit. Sidul kemudian seolah-olah menggengam sesuatu dan menghempaskannya. Dia mengatakan bahwa sumber penyakit mencretnya telah berhasil diambil. Pandik pun segera memakai kembali bajunya dan merasa lega karena penyakitnya akan segera sembuh. Semuanya berjalan normal kembali.
     
Tak selang berapa lama, gue mendengar suara orang menutup pintu kamar mandi dengan tergesa-gesa. Dan terdengarlah suara yang sangat syahdu sekali. BROOOOOT BROT BROT preeeeeet.  Suara yang seolah-olah menggambarkan suasana hati si pemilik suara tersebut. Dan Sidul pun tak lagi sanggup berkata-kata.


Posting Komentar

2 Komentar

  1. gokil soob
    ampe ngakak gue bacanya wakakakakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha ...
      thengs soob :D
      gokil itu apa yaaak ?
      #bukaKamusRusia-Indonesia

      Hapus