Tutorial Mengupil yang Baik dan Benar
Edot Herjunot
Mei 07, 2014
Semua orang suka mengupil, walaupun mengupil merupakan perbuatan yang hina dan memalukan kalau dilakukan di depan umum apalagi di depan mantan yang lagi jalan sama pacar barunya, tapi memang harus diakui mengupil adalah kebutuhan bagi setiap insan manusia. Rasanya belum lengkap jadi manusia seutuhnya kalau lubang hidung belum pernah ngerasain digrepe-grepe sama jari tangan.
Untuk menutupi kehinaan setiap insan manusia akan kebutuhannya dalam mengupil, biasanya mereka melakukannya secara diam-diam. Mereka tidak mau terlihat hina oleh orang lain yang sebenernya juga suka ngupil diam-diam. Atau mungkin alasan lain dibalik perilaku diam-diamnya dalam mengupil mungkin karena orang itu enggak pede upilnya kecil-kecil, enggak menggairahkan kalau dilihat.
Semua orang suka mengupil. Yap.. tapi tidak setiap orang tahu cara melakukan ritual mengupil dengan baik dan benar. Mereka cenderung melakukannya secara sembarangan, padahal hidung adalah salah satu harta yang paling berharga selain keluarga.
Mengupil dengan cara yang baik dan benar maka akan menghasilkan kualitas upil yang bagus dan juga melimpah. Nah, untuk kepentingan tersebut sebagai lelaki dengan lingkar hidung yang tidak seimbang gue mencoba untuk memberikan sedikit tutorial mengupil yang baik dan benar agar kalian semua tidak menjadi seperti gue yang harus menerima takdir untuk menjalani sisa hidup dengan lingkar hidung yang tidak seimbang, ini benar-benar menjadi masalah serius karena nafas jadi boros. Padahal dulu waktu masih SD, gue masih inget banget kalau guru mata pelajaran PKn mengajarkan kita untuk hidup hemat.
Langsung aja deh, gue kasih tutorialnya buat kalian biar bisa mengupil dengan lebih baik dan elegan lagi, nih...
Pilih jari yang paling berotot
Pilih jari yang paling berotot
Memilih jari yang tepat adalah langkah awal yang akan menentukan kesuksesan proses mengupil untuk ke depannya. Jadi dalam memilih jari tangan untuk mengupil, memang itu tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kalau saran dari gue sendiri sih, hindari penggunaan jempol atau ibu jari. Selain terlihat melawan takdir, ukuran ibu jari juga tidak terlalu proporsional untuk dimasukkan ke dalam lubang hidung. Nah, sekarang kalian punya pilihan empat jari yang bisa digunakan untuk mengupil, kemudian pilihlah jari yang paling berotot, hal ini dimaksudkan agar jari tidak mudah lelah ketika menari-menari di dalam lubang hidung.
Jari yang berotot kekar tidak akan banyak membantu dalam proses mengupil jika jari yang kamu pilih terlalu kaku, tidak lentur, dan tidak bercahaya. Sekalipun jari kamu terlihat lentik namun kekar, kamu juga perlu melakukan pemanasan untuk kemudahan dalam mengarungi bahtera gelapnya lubang hidung kamu. Pemanasan yang dilakukan untuk membuat jari menjadi lentur cukup mudah, tinggal gerak-gerakkan aja jari yang mau dipakai untuk mengupil selama kurang lebih lima menit. Untuk menambah suasana semakin ceria, gerakan pemanasan kalian bisa dilakukan sambil diiringi musik syahdu. Musik dari Maher Zein misalnya.
Kembang kempiskan hidung
Disadari atau tidak, hidung juga kadang mengalami momen-momen kekakuan dalam kondisi tertentu, mengembangkempiskan hidung termasuk tindakan yang dirasa perlu sebelum mengupil walaupun hal tersebut tidak pernah masuk dalam kurikulum di mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Tapi percayalah, tidak ada ruginya bagi kita untuk mengembangkempiskan hidung agar dinding-dinding hidung di bagian dalam bisa lebih ‘lentur’ saat menerima gesekan-gesekan dari jari yang telah dipliih.
Masukkan jari yang telah dipilih ke hidung
Sekarang saatnya melakukan serangan utama ke dalam lubang hidung. Jari berotot yang telah melakukan pemanasan serta hidung yang telah dikembangkempiskan selama beberapa saat. Hal tersebut adalah perpaduan yang sempurna, jari-jari yang berotot tidak akan kesulitan untuk memasuki lubang hidung yang dalemnya gak seberapa tapi tetap harus diraba-raba.
Rasakan dan putar perlahan
Setelah jari yang berotot berhasil mendarat dengan selamat di dalam lubang hidung, sekarang saatnya feel yang berbicara, jangan langsung bergerak. Tapi biasakan diri dulu jari kamu dengan lingkungan sekitar di dalam lubang hidung. Setelah jari mulai terbiasa, lakukan gerakan memutar perlahan untuk mendeteksi keberadaan upil bandel yang sering ngumpet dan nempel di bulu hidung. Usahakan gerakan memutar yang dilakukan tidak terlalu cepat, besaran gaya yang digunakan memang susah buat diukur tepatnya berapa, jadi biarkan hati nurani kalian yang bicara.
Goyang-goyang
Goyang-goyang
Setelah proses mengelilingi dinding lubang hidung dan posisi jari kamu telah kembali ke posisi awal. Sekarang saatnya kamu menggoyang-goyangkan jari kamu dengan rileks. Cari dan terus cari gumpalan-gumpalan yang jari kamu rasakan. Semakin lentur goyangannya, semakin maksimal hasil yang didapat, dengan menggoyang-goyangkan jari kamu harapannya upil-upil yang membandel dan gak mau lepas dari dinding di dalam lubang hidung satu per satu bisa menyerah karena tidak kuat dengan sensasi goyangan dan gesekan dari jari yang kamu kerjakan.
Angkut
Proses finishing semakin dekat. Setelah target operasi telah ditemukan, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengangkut upil tersebut ke tempat yang lebih terang. Gue cuma bisa menghimbau kalau proses pengangkutan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati, jangan tergesa-gesa. Karena khawatirnya target operasi yang sudah berada dalam cengkeraman jari kekar kamu bisa sewaktu-waktu terlepas, bahkan ada yang lihai melarikan diri.
Peperin ke tempat favorit
Kalau upil yang kamu cari sudah didapatkan. Langkah terakhir adalah menempatkan upil tersebut di tempat yang tepat. Tempat yang tepat bagi setiap orang tentunya berbeda-beda, kalian bisa peperin di tembok, di bawah meja atau bahkan bisa dipeperin di mulut temen. Yang terakhir itu bisa dilakukan kalau orangnya tegaan, tapi kalau saran gue sih mending jangan dilakukan, soalnya Dewi Kwan Im yang welas asih pasti marah ngeliat tingkah usil kamu.
Nah.. kalau kamu pengin mengoleksi upil yang bentuknya beraneka ragam kamu bisa membuat tempat khusus untuk menempatkan upil-upil tersebut, di dalam dompet atau di dalam toples biskuit khong guan misalnya. Siapa tahu aja suatu saat upil yang kamu kumpulkan bisa setinggi Monas, bukankah itu mengagumkan?
***
Tutorial mengupil yang baik dan benar telah gue sampaikan dengan seksama. Harapannya dengan adanya tutorial ini, gue bisa membantu untuk meminimalisir korban yang akhir-akhir ini berjatuhan dengan kasus hidung berdarah karena kesodok jari sendiri atau jari tangan susah dikeluarkan dari dalam hidung karena kurangnya pemahaman dalam memilih jari-jari yang hendak digunakan untuk mengupil.
Semoga postingan ini bermanfaat, dan sekarang waktunya gue harus pamit karena gue mau masuk banker. Denger-denger acara dangdut academy udah mau mulai. Gue takut jadi stres dan lemah syahwat ngeliat tayangan super enggak penting itu. Bye...
Salam empat jari, dua upil, satu hidung.
Edotz Lelaki Cmungudh