Minggu, Agustus 18, 2013

The Power Of Recehan

Agustus 18, 2013
Sebelum mulai tulisan gue yang gaje, gue mau tanya dulu nih sama kalian. Benda apa yang ketika awal bulan enggak dianggap kehadirannya, tapi ketika akhir bulan justru sangat diharapkan kehadirannya oleh mahasiswa? 

Hah? Pembalut? Bukan. Akhir  bulan ngapain juga cowok pakai  pembalut. Misal cewek PMS pun, juga enggak selalu akhir bulan kan.
Apaan? Kancut? Bukan juga. Kancut kapan saja memang selalu dibutuhkan kehadirannya oleh mahasiswa.

Jadi apaan donk? Jawabannya cukup  sederhana, RECEHAN.


 Di bekas celengan ini, recehan gue berlabuh...

Biar gue jelaskan alasannya...

Kalau ada yang belum tahu apa itu recehan? Kemungkinannya cuma ada satu. Orang itu hidup di daerah pedalaman yang enggak dilewati garis khatulistiwa dan belum mengenal baca tulis serta perbedaan jenis kelamin. Sistem perdagangannya juga masih mengunakan sistem barter.

Enggak tahu apa itu sistem barter? Berantem aja yuk?

Recehan, sebuah benda berbentuk (biasanya) lingkaran dan (biasanya) terbuat dari logam sederhana. Iyasih, kalau logam istimewa itu namanya emas. Nah, sebenarnya tanpa kita sadari, recehan ternyata punya kekuatan yang tak terduga untuk menyelamatkan kelangsungan hidup mahasiswa di akhir bulan. Recehan juga ternyata sanggup menghindarkan mahasiswa dari beberapa kali serangan sakit maag. Walaupun sering disia-siain, recehan ternyata baik banget.

Bayangin deh, disaat nominal Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 bahkan Rp 10.000 udah gak ada di dompet. Recehan dengan sendirinya akan mengambil peran untuk menjadi nilai tukar rupiah yang utama, jika diawal bulan para mahasiswa enggak pernah mengucilkan keberadaan recehan. 

Yap, awal bulan setiap habis beli sesuatu dan dapet uang kembalian berbentuk recehan, jangan pernah dibuang begitu aja. Coba deh dikumpulin di suatu tempat dulu. Di celengan bekas yang udah gak kepakai misalnya, gue jamin deh, akhir bulan nanti recehan akan menjadi harta yang paling berharga kedua bagi kalian. Karena harta yang paling berharga pertama kata keluarga cemara adalah keluarga.

Berkat recehan semuanya menjadi mudah. Mau beli marimas sachetan, ada recehan. Mau beli shampo sachetan, ada recehan. Bahkan mau beli gorengan buat lauk makan malam pun, ada recehan. Harus diakui, recehan telah masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan mahasiswa.
Mungkin, bagi mahasiswa kelas eksekutif. Recehan memang selamanya akan menjadi recehan yang nilainya tetap segitu-gitu aja. Tapi, bagi mahasiswa yang hidupnya penuh airmata dan peluh keringat, menyaksikan cara recehan menyelamatkan hidup di akhir bulan rasanya benar-benar mengharukan.

Selain peran recehan yang begitu vital bagi mahasiswa. Recehan juga mempunyai banyak manfaat lain dalam kehidupan sehari-hari yang enggak kalah menterengnya dari status penyelamat mahasiswa. Coba deh liat buktinya :

 1. Bayar Parkir
Pernah ngebayangin gimana rasanya kalau pergi ke mall atau toko kemudian ada tarif parkirnya? Gak usah dibayangin juga pasti ada kan ya? Ada-ada aja deh gue ini. Iya, intinya gitu deh, jadi cukup jelas kan? Nah, sekarang bayangin seandainya kita ada disuatu momen dimana kita mau keluar mall,  ngelewatin tempat pembayaran parkir, kita enggak punya recehan, apa yang harus kita lakukan? Bayar pakai uang yang nominalnya gede? Endingnya bakalan lama nunggu petugas parkirnya buat ngasih kembalian. Udah gitu, kasian juga sama yang antri dibelakang kita mesti menunggu lama. Iya kalian semua tau kan, menunggu itu enggak enak. Sama loh rasanya seperti nungguin gebetan yang udah ngasih perhatian lebih tapi enggak nembak-nembak. Nah, seandainya kalian enggak mengabaikan recehan, semuanya tak akan seenggak enak ini.

2. Beli Mie Instant
Beli mie instant memang bisa menggunakan uang dengan pecahan nominal berapa saja, tapi kita belum tentu sanggup beli mie instant dengan pecahan nominal berapa saja, diwaktu kapan saja. Seperti saat akhir bulan contohnya, seandainya kalian mau memberikan tempat yang layak untuk para recehan bersemayam bersama kalian, mungkin akhir bulan kalian bisa memanfaatkan para recehan untuk ditukar dengan indomie, tapi jika kalian sering mengabaikan recehan yang ada disekitar, niscaya... akhir bulan recehan tidak akan sanggup membantumu menebus mie instant di saat-saat darurat sementara kalian udah enggak punya uang sama sekali. Nungguin kerupuk sisa dari teman aja kalau gitu.

3. Bayar Pengamen
Hampir sebagian besar rumah, enggak terlepas dari yang namanya kunjungan pengamen. Iya, pasti. Tapi hal ini enggak berlaku di kawasan perumahan elit yang setiap depan rumah masing-masing ada satpamnya. 

Sekarang gue mau bahas rumah biasa-biasa aja, rumah yang enggak ada satpamnya. Pernah gak kalian ngebayangin, saat lagi asiknya guling-guling di lantai dengan khusyu dalam keadaan tenang dan sunyi, tiba-tiba ada suara musik syahdu mengalun mengusik kesunyian. Beberapa saat kemudian kalian menyadari, itu adalah suara pengamen yang berkunjung.

Kalau seandainya kalian selalu sedia recehan di rumah sih, hal itu enggak jadi masalah. Tinggal bangun dari guling-guling terus kasih recehan ke pengamen. Tapi situasinya bakalan beda kalau kalian enggak punya stok recehan. Mau gak mau kalian mesti memilih satu diantara dua opsi yang tersisa.
Pertama : pura-pura tidur dan enggak dengar sampai pengamennya capek sendiri terus akhirnya menyerah dan pergi.
Kedua : bilang ke pengamennya dengan gentle kalau di  rumah enggak ada recehan, sedikit catatan untuk yang satu ini resikonya beragam.  Pertama, dimaklumin sama pengamen, kedua dibentak sama pengamen. Iya, itu bisa saja terjadi..

Soalnya gue sendiri pernah ngalamin gimana sedihnya dibentak sama pengamen. Ceritanya waktu zaman SMA dulu, gue lagi study tour ke Bali, karena ‘gelap mata’, gue habiskan hampir seluruh uang saku buat belanja dan hanya menyisakan selembar 20 ribu perak di dompet. Sampai pada saat perjalanan pulang di dalam kapal, gue emang kebetulan lagi males banget keluar dari bus. Gue cuma tiduran di kursi belakang bersama beberapa penghuni bus lainnya yang jumlahnya enggak sampai sepuluh ekor.

Tiba-tiba ada dua pengamen masuk, menyanyikan beberapa buah lagu dan mulai berkeliling mintain uang. Pas pengamennya udah nyampe di kursi gue. Dengan memasang wajah penuh kenistaan sambil ngerogoh saku celana, gue bilang, “ Maaf mas, gak ada uang recehan..”

“SAYA INI MAU NGAMEN! BUTUH UANG!” Pengamennya ngebentak gue sambil ngasih bonus kuah. Percayalah, tulisan caps lock diatas enggak sanggup mewakili betapa kencengnya suara dari pengamen saat itu.

Gue jiper banget, sempat kepikiran mau nyerahin uang 20.000 gue yang terakhir. Beruntung.. ternyata gue nemu duit lima ribu perak di dalem saku belakang celana, gue selamat...

4. Bayar WC Umum di Pom Bensin
Poin nomer empat ini biasanya sering kejadian kalau kalian bepergian jauh ke luar kota atau lagi ikutan acara study tour, salah satu takdir yang harus dijalani dari kegiatan ini adalah akan ada suatu momen dimana bus harus transit di pom bensin untuk memberi kesempatan penumpangnya bersedekah sisa makanan yang dimakannya pada toilet.

Bagi yang dari awal udah nyiapin recehan buat bayar biaya toilet biasanya akan merasakan kenyamanan saat melakukan ritualnya di dalam toilet dan setelah keluar toilet, tapi bagi mereka yang sama sekali enggak ada persiapan recehan, pasti bakalan kepikiran terus saat di dalam toilet mau bayarnya gimana? Soalnya mereka cuma punya uang nominal gede. Kalau uangnya harus dipecah cuma gara-gara bayar toilet rasanya pasti enggak ikhlas banget. Kalau udah seperti ini, biasanya mereka akan mencari teman bermuka recehan yang bisa dimintai tolong buat bayarin dulu. Dasar! Ngerepotin teman sendiri!

5. Bayarin Ongkos Naik Haji
Gak ada yang gak mungkin di dunia ini, sesulit apapun itu semua bisa diwujudkan jika kita punya tekad yang kuat, begitu juga dengan keinginan naik haji yang butuh biaya tidak sedikit. Jangan remehkan the power of recehan.

Coba deh bayangin, seandainya setiap recehan yang bergulir setiap hari bisa kalian kumpulkan, gue yakin secara perlahan recehan itu bisa dipakai untuk menambah ongkos naik haji. Lama-kelamaan recehan yang kalian miliki akan semakin banyak sampai memenuhi kardus tipi di rumah. Ini jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.  Lumayanlah, buat nambah-nambah ongkos naik haji.

6. Kerokan
Akhir bulan bagi mahasiswa pasti menjadi masa-masa transisi dari pola makan cukup bergizi menuju ke pola makan tidak bergizi sama sekali. Kadang mahasiswa makan mie instant, kadang makan kerupuk sisa teman, kadang makan angin.

Gara-gara sering makan angin, daya tahan tubuh menjadi berkurang, bisa saja kalian jadi jatuh sakit, kena masuk angin. Untuk level sakit yang tidak terlalu berkelas ini, dibawa berobat ke dokter rasanya terlalu mainstream. Karena itu, biasanya kalian sangat membutuhkan jasa kepingan recehan buat kerokan. Lihatlah, lagi-lagi recehan udah jadi penyelamat tanpa banyak kata-kata. Bisa dibayangin kalau kalian enggak punya recehan sama sekali. Apa iya mau kerokan pake tutup botol coca cola, fanta atau sprite? Yakin?

Akhir bulan bagi mahasiswa pasti menjadi masa-masa transisi dari pola makan cukup bergizi menuju ke pola makan tidak bergizi sama sekali. Kadang mahasiswa makan mie instant, kadang makan kerupuk sisa teman, kadang makan angin.

Gara-gara sering makan angin, daya tahan tubuh menjadi berkurang, bisa saja kalian jadi jatuh sakit, kena masuk angin. Untuk level sakit yang tidak terlalu berkelas ini, dibawa berobat ke dokter rasanya terlalu mainstream. Karena itu, biasanya kalian sangat membutuhkan jasa kepingan recehan buat kerokan. Lihatlah, lagi-lagi recehan udah jadi penyelamat tanpa banyak kata-kata. Bisa dibayangin kalau kalian enggak punya recehan sama sekali. Apa iya mau kerokan pake tutup botol coca cola, fanta atau sprite? Yakin?

                === 

Gimana? Sepakat dengan gue? Atau kalian justru kepikiran mau ngasih recehan ke gue? Gak usah repot-repot, kalau bisa sama cemilannya sekalian.

Intinya sih, mulai sekarang jangan pernah menyia-nyiakan recehan. Karena yang namanya hidup akan ada waktunya kita membutuhkan recehan. Yuk, mulai ngumpulin recehan.

Jumat, Agustus 16, 2013

Good Bye, www.edotzherjunot.com

Agustus 16, 2013
Entah ini cerita sedih atau cerita misteri...

Blog yang dari dulu selalu gue belai penuh kelembutan dan kasih sayang sekarang udah berubah, enggak seperti dulu lagi. Itu semua terjadi karena domain blog gue udah gak seoriginal dulu lagi. 


gue udah pindah alamat karena terpaksa.

Dulu, blog gue melesat dengan sangat gemilang, alexa rank-nya pernah menembus angka 700 ribuan, sebelum akhirnya terjun bebas di angka 1 jutaan. Page rank-nya juga menyentuh angka 2. Ibarat sekolah, gue ngerasa gak sia-sia nyekolahin blog gue karena blog gue cukup berprestasi di google. Tapi hal itu akan menjadi berbeda ceritanya kalau blog gue diibaratkan kuliah, blog gue bisa dikatakan bego karena IP-nya cuma 2. Jadi, biar lebih enak dan keren, gue ambil pilihan untuk mengibaratkan blog gue dengan sekolah aja, bukan kuliah.

Selain catatan karir yang gue sebutin tadi, jejak blog gue di google search enginee juga cukup mendominasi jika ada orang yang search dengan kata, “Cherrybelle” dan juga “tetek”. Setiap gue liat di ‘telusuri kata kunci’, dua keyword yang gue sebutin tadi selalu berdiri di jajaran teratas, Blog gue sanggup menahan gempuran keyword negatif tentang “tetek”, padahal blog gue enggak cabul. Hanya saja, yang punya mukanya emang agak cabul. 

Optimasi SEO gue sebenernya enggak seekstrem para master blogger, tapi blog gue bisa dikatakan lumayan, itu semua terjadi karena gue yang gak pernah berhenti memberi asupan nutrizi dan gizi terhadap blog gue. Gue selalu disiplin ngepost, minimal sebulan tiga kali dan juga rajin blogwalking buat ninggalin komentar di blog lain, jadilah blog gue menjadi semakin akrab, entah akrab sama siapa juga gue sebenernya bingung.

Sekarang, disaaat semuanya udah terlihat begitu menyenangkan dan membahagiakan. Datanglah sebuah masalah yang baru pertama kali ini gue temukan. Domain blog gue, www.edotzherjunot.com masa baktinya selama setahun udah abis, atau bahasa gaulnya expired. Blog gue telah kembali ke tanah kelahirannya, ada embel-embelnya blogspot.com. Tololnya, gue baru tau kalo domain itu harus diperpanjangan sebelum jatuh tempo.

Jumat, Agustus 09, 2013

Selamat Ulang Tahun, Blogger Energy!!!

Agustus 09, 2013
Hari ini, tanggal 9 Agustus tepat satu tahun blogger energy berulang tahun. Walaupun ini bukan ulang tahun gebetan atau  pacar gue, tapi gue bahagia banget di hari ini. 

Ibarat seorang bayi, diusia satu tahun ini. Blogger Energy pasti udah bisa merangkak, udah bisa guling-guling, dan juga udah bisa jalan-jalan walaupun masih sempoyongan. Blogger Energy telah tumbuh dan berkembang dengan baik, satu hal yang gue heran, siapa yang netek’in selama ini? Soalnya rangernya cowok semua, dan enggak ada yang pandai menyusui.

Gue enggak bisa ngebayangin gimana jadinya seandainya Blogger Energy enggak pernah ada. Iya, seandainya setahun yang lalu Nico sang Founder BE enggak punya niat buat bikin grup. Mungkin  di hari ini, tanggal 9 Agustus ini, gue enggak akan ngerasain bahagia apa-apa.
Seandainya waktu itu Nico enggak ngasih kepercayaan ke gue buat bantuin ngurusin grup BE mungkin gue gak akan pernah sedekat saat ini dengan ranger lain, ketemu sama temen-temen yang gaul dan gila sedunia di grup Blogger Energy. Hari ini, tanggal 9 agustus ini, gue enggak akan kenal sama anak-anak Blogger Energy.

Gue sendiri sadar, mungkin ini adalah konspirasi semesta yang secara sengaja mempersiapkan segalanya buat gue untuk bisa bertemu dengan temen-temen blogger yang punya hobi sama dan mempunyai cinta yang sama terhadap ngeblog. Yaitu, nulis dengan ide sendiri tanpa copy paste atau plagiat.

Sedikit cerita ke masa lalu...                

Sebelum ada Blogger Energy, gue udah ikutan beberapa grup blogger yang ada di pesbuk. Ada cukup banyak sih, tapi yang paling pertama gue ikutin waktu itu adalah grup Blogger Dreamer. Sengaja gue nulis nama ini tanpa edit atau diplesetin, iya.. sengaja aja. Karena bagaimanapun juga, Blogger Dreamer adalah yang pertama buat gue.

Di Blogger Dreamer gue mulai nemuin banyak hal tentang blogger. Gue mulai bisa berinteraksi dengan para blogger di pesbuk, padahal sebelumnya gue hanya bisa berkomunikasi lewat kotak komentar dan di buku tamu para blogger. 

Dulu Blogger Dreamer termasuk grup yang cukup ‘hidup’. Ketika ada member yang ngewall, ada anak yang menanggapi dan kadang jadi percakapan yang mengekor panjang.  Tapi, semua berubah setelah memasuki waktu tiga bulan gue gabung.

Grup mulai sepi, grup mulai hening dan grup semakin terasingkan. Setiap hari gue buka grup yang ada hanya link-link promo dari para membernya. Enggak ada diskusi, enggak ada komentar, enggak ada like. Blogger Dreamer udah jadi tempat sampah buat para blogger buang link. Adminnya hilang entah kemana, mungkin nyusulin Aisyah pergi ke kota. Atau mungkin adminnya Bang thoyib, entahlah...

Gue mulai ngerasa jenuh dengan ini, akhirnya gue pun coba gabung di beberapa grup blogger lainnya.  Gue gabung di grup : Pourix Blogger, Blogger New Era, dan Blogger Keren. Sayang semuanya bernasib lebih parah dari blogger dreamer, ketiga grup itu jauh lebih ‘mati’. Bahkan sekarang, foundernya enggak pernah hadir dan ngurusin grup yang dibuatnya. Grup itu bener-bener jadi tempat buang link dengan sangat sempurna.

Dari sini gue sadar, bahwa eksistensi seorang admin dalam mengelola grupnya adalah sebuah harga mati yang akan menjadi tingkat keberhasilan ‘hidup’-nya sebuah grup blogger dipesbuk.  Seperti yang gue sebutin diawal, grup blogger yang masih dalam tahap tumbuh dan berkembang, seharusnya grup itu ada yang netek’in, bukan ditinggalin.

Dulu, gue pengen banget bisa nemu grup blogger yang sesuai dengan apa yang gue pengen. Gue gagal menjalin hubungan dengan beberapa grup blogger. Gue sendiri sangat berharap ada sebuah grup blogger yang hanya berisi blogger personal, gue yakin kalo sampe gue nemu dengan grup yang seperti itu, kehidupan di dalamnya pasti bakalan menyenangkan, karena dengan mempunyai latar belakang yang sama pasti mereka juga punya perasaan yang sama tentang nulis diblog.

Ternyata harapan gue bener-bener terwujud karena gue ketemu Nico dan akhirnya gue masuk Blogger Energy. Komunitas Blogger Personal. Oh iya, kalo kalian pengen tahu sejarah Blogger Energy lebih lengkap, kalian bisa baca DISINI.


Ada beberapa hal yang paling beda dari Blogger Energy dengan grup lainnya, yaitu adanya rules yang promo wajib blogwalking. Mungkin kalo kalian berpikir negatif, pasti kalian bakalan bilang, “masa kalo promo wajib blogwalking, kan kita belum tentu suka baca tulisan dari anak-anak lain, blogger juga punya selera. Ini sih namanya terlalu memaksakan.”

Iya, itu bener banget...

Tapi coba pikiran negatif itu kalian kesampingkan dulu dan ubah dengan pikiran seperti ini, “gue seneng kalo blog gue dikomentarin, gue seneng kalo blog gue dibaca orang.” Sampai disini, lanjutkan lagi, “mereka yang ada digrup ini juga pasti punya pikiran yang sama kayak gue. Ketika ada tulisan baru dari temen, itu pasti nulisnya enggak mudah, gue harus hargai tulisan mereka seperti mereka menghargai tulisan gue.“

Yap.. dengan aturan promo wajib BW itu sebenernya niatnya baik kok, kalian diminta buat belajar menghargai tulisan orang lain. Dengan meninggalkan komentar, mungkin bagi kalian itu biasa aja, abis komentar, pergi, terus lupa. Tapi siapa tau, komentar yang kalian berikan dan kalian lupakan itu justru jadi semangat bagi teman kalian itu buat ngeblog lagi. 

Memang, aturan seperti ini sepenuhnya enggak bisa diterima. Bahkan ada yang ngerasa grup BE terlalu ketat, tapi sekali lagi, disini kita belajar saling menghargai, memberi support berupa energy yang hadir dari komentar-komentar kalian. 

Gue tanyakan lagi, “adakah diantara kalian yang blognya tetap sepi komentar setelah kalian gabung di grup Blogger Energy?” 

Silakan kalian jawab sendiri.

Jujur gue bangga dengan aturan ini. Karena aturan ini, banyak blogger yang kotak komentarnya enggak sepi lagi, promo sekali yang mereka lakukan udah cukup menyaring beberapa komentar yang masuk. Mungkin ada yang berpendapat, bagus atau enggaknya blog itu gak dinilai dari banyaknya komentar aja. Tapi gue enggak bisa memungkiri, gue sendiri merasa puas kalo blog gue dikomentarin sama orang lain. Dari situ gue akan selalu mencoba memperbaiki tulisan gue karena blog gue sekarang sering dibaca oleh orang lain.

Mungkin memang ada beberapa anak yang komentarnya enggak nyambung. Yap, gue enggak bisa maksain itu. Tapi gue sendiri, selalu berusaha mencoba membaca setiap tulisan yang promo bareng waktu gue promo. Tapi kalo ada anak yang komentar diblog hanya 140 karakter, simpel banget. Yah, gak masalah.. gue akan perlakukan hal yang sama diblognya. Hehehe... Bisa nulis postingan yang panjang, masa nulis komentar aja gak bisa.

Selain itu, keceriaan di dalam grup Blogger Energy juga luar biasa, siapa yang menyangka ternyata Blogger Energy bisa bikin kaos, siapa yang menyangka anak-anak ada yang udah kopdar mandiri di beberapa kota, siapa yang nyangka Blogger Energy juga udah pernah On Air di radio dan siapa yang menyangka Blogger Energy bisa menghadirkan award dan pulsa setiap bulan. Walaupun nominalnya hanya sepuluh ribu perak.

Satu hal lagi yang paling bikin gue ngerasa semakin cinta banget sama Blogger Energy adalah ketika gue udah ngeluarin buku pertama gue, CANCUT MARUT. Yap... banyak diantara mereka yang secara sadar membeli buku gue, bahkan mereka rela ngereview buku gue di blog mereka. Gue terharu banget... Tanpa gyerz, gak mungkin CANCUT MARUT bisa terus eksis di google search enginee.

Dengan  slogan, gak perlu banyak member yang penting solid. Blogger Energy udah bisa menunjukkan ekstensinya di dunia blogger selama setahun ini. Walaupun suasananya udah enggak seheboh dulu saat pertama kali dibentuk. Setidaknya sampai saat ini masih banyak anak yang tetep care sama Blogger Energy. Masih ada mereka yang bener-bener merasa memiliki Blogger Energy lebih dari sekedar grup biasa.

Harapan gue, Blogger Energy akan terus hidup untuk memberikan energy-nya bagi para blogger personal. Memang akan ada yang datang setiap bulan dan akan ada yang pergi karena enggak nyaman dengan aturan yang ada. Tapi gue yakin, mereka yang tetap bertahan di Blogger Energy sampai saat ini adalah mereka-mereka yang berenergy yang akan membawa Blogger Energy untuk tetap  hidup sebagai komunitas blogger personal yang solid.

Terakhir, dengan bangga gue teriakan :
LOVE YOU, BLOGGER ENERGY!!!
LOVE YOU, GYERZ!!!

About Us

DiaryTeacher Keder

Blog personal Edot Herjunot yang menceritakan keresahannya sebagai guru SD. Mulai dari cerita ajaib, absurd sampai yang biasa-biasa saja. Sesekali juga suka nulis hal yang nggak penting.




Random

randomposts