Bukalapak Vs Tokopedia
Edot Herjunot
April 12, 2016
Sebelumnya gue nulis ini bukan karena gue dapet job review atau apapun, tapi cuma karena mau berbagi pengalaman aja kelebihan dan kekurangan belanja dan jualan di Bukalapak dan Tokopedia.
Belanja online emang sekarang udah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Tak terkecuali buat gue yang cuma guru SD, juga hobi transaksi belanja online. Ya, sapa tau aja suatu saat nanti kalo butuh duit gue juga bisa jual siswa gue secara online. Gue bisa pastikan kelengkapan fullset, harga nett, no nego, no tukar tambah atau barter. Jual aja, gan.
Gue kenal pertama kali toko online waktu jamannya masih tokobagusdotcom, yang sekarang ganti jadi OLX. Gara-gara Tokobagus gue pun ngerasain pertama kali sensasi ketipu toko online, sampai jutaan lagi. Bahkan nggak cuma gue yang bego, dua temen gue juga nasibnya sama. Dan Tokobagus sukses jadi surganya para penipu online waktu itu. Sementara pihak Tokobagus nggak bisa ngapa-ngapain.
Setelah Tokobagus ganti nama jadi OLX. Lalu OLX bikin slogan: klik, ketemuan, deal. Enak banget keliatannya... Lah kalo ternyata penjualnya beda pulau, masa iya kita mesti ketemuan sampe nyebrang pulau? Nggak praktislah. Jargon: Klik, Ketemuan, Deal itu sebenernya lebih cocok buat situs layanan jodoh online. Klik fotonya, ketemuan, terus deal buat seriusan. Kalo sama-sama mau.
Sejak masalah Tokobagus yang belum bisa ngasih jaminan keamanan, muncullah toko online yang menyediakan jaminan keamanan transaksi pembeli dengan penjual. Memang sih, sekarang hampir semua toko online menjanjikan keamanan buat para pembeli, ya kecuali OLX. Tapi yang paling populer menurut gue itu cuma Tokopedia sama Bukalapak. Yang lain gue belum niat nyoba.
Jadi, Bukalapak sama Tokopedia ini punya sistem, kita beli barang, transfer uangnya ke rekening Bukalapak / Tokopedia dulu, penjual dikabarin suruh kirim barang dalam waktu tertentu. Lalu update resi, terus barang sampai ke tangan pembeli, uang baru cair ke rekening penjual.
Ini adalah sistem belanja online impian bagi warga Indonesia yang takut ketipu kalo mau transaksi.
Nah... terus mana yang lebih asik antara Tokopedia sama Bukalapak? Gue sharing pengalaman gue aja nih, nanti kalian bisa mengambil kesimpulan sendiri.
Kode Unik
Di setiap transaksi, pasti ada kode unik yang harus ditransfer buat mengenali kalo itu adalah uang yang kita transfer, mungkin biar nggak sama aja jumlah transfernya sama pembeli lain biar mudah dikenali. Misal, harga barang 20.000, nanti kita dapat kode unik, transfernya jadi 20.021.
Kode unik yang ditransfer di Bukalapak, nantinya akan menjadi milik Bukalapak. Enggak masuk ke rekening pembeli atau penjual. Bukalapak ngambil keuntungan dari sini, kode unik yang nominalnya ratusan kali jumlah transaksi yang sehari bisa mencapai ribuan. Jos..
Sedangkan Tokopedia, kode unik yang disertakan dalam pembayaran. Nantinya akan dikembalikan ke rekening pembeli di akun Tokopedia. Nah, Tokopedia memakai kode unik buat mengenali transfer aja. Nggak ngambil keuntungan.
Cek Kualitas Barang
Bukalapak, semua feedback dari pembeli dijadikan satu. Jadi kalo mau ngecek kualitas barangnya kayak gimana, kita nggak bisa liat secara detail feedback barang yang mau dibeli karena feedback produk tercampur dengan feedback barang lainnya.
Feedback semua penjualan dijadikan satu
Udah gitu, di Bukalapak feedback cuma ada dua. Positif dan negatif. Kalo positif berarti bagus, negatif berarti jelek. Entah itu dari segi pelayanan, kualitas barang, akurasi barang, pokonya cuma ada dua feedback aja.
Tokopedia, di setiap produk ada yang namanya fitur 'ulasan', secara mudah kita bisa lihat tingkat kepuasan pembeli sebelumnya disini. Misal, penjual memasang produk 'Buku Blogger Baper', kita bisa melihat bagaimana kualitas barang yang mau dibeli di kolom 'ulasan', juga ada rating dengan bintang minimal satu, maksimal lima yang bisa dikasih pembeli. Jadi, lebih asik aja, ada ukuran tingkat kepuasan dengan menggunakan bintang. Sama seperti di Goodreads gitu deh. Menurut gue sistem ini juga lebih transaparan. Feedback masuk di masing-masing produk. Jadi ini bisa jadi pertimbangan lebih matang, kalau bagus kita yakin beli, kalo banyak keluhan kita bisa lihat toko lain.
Feedback dan rating bintang dari satu produk saja
Info Stok Barang
Bukalapak memang menyediakan jumlah stok untuk ditampilkan di kolom produk, sayangnya kadang banyak pelapak yang punya toko offline, jadi jumlah stok pastinya kadang tidak sesuai. Kita harus kirim pesan dulu ke pelapak yang kadang nggak tahu mesti nunggu berapa lama baru dibales.
Tokopedia menyediakan fitur diskusi produk, kalau beruntung, tanpa perlu bertanya kita bisa tahu stok barang masih ready atau nggak dari pertanyaan calon pembeli sebelumnya dan balasan dari penjualnya. Karena sistemnya yang transparan kita jadi bisa tahu tanpa perlu tanya langsung.
Dalam beberapa kesempatan, kadang diskusi produk memang kosong dari pertanyaan, tapi fitur ini menurut gue membuat calon pembeli jadi dimudahkan. Karena lebih transparan.
Pengembalian Barang
Gue pernah beli kamera digital merek kogan 16 Mp di Bukalapak dengan harga cuma empat ratus ribu rupiah. Waktu itu gue emang butuh kamera dadakan, jadi nyari yang seadanya. Nah... pas barang sampai, ternyata kualitasnya kampret banget. Hasil jepretannya sama kayak kualitas kamera HP dengan resolusi 2 Megapixel.
Karena nyesel, akhirnya gue berniat balikin produk ke penjualnya. Nah.. Bukalapak bisa memfasilitasi masalah ini dengan fitur komplain lalu diskusi. Kalo nggak terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli, dana akan dikembalikan ke pembeli, jadi pembeli merasa dilindungi. Tapi sayangnya kita perlu menunggu waktu lama, mulai dari ngasih resi valid. barang sampai ke penjual, penjual ngasih konfirmasi barang diterima. Dan masalah belum selesai karena harus dicek sama Customer Service Bukalapak dulu. Nah.. terus lama nggak? Lama banget! Proses begini aja bisa sampe seminggu lebih. Belum CS-nya Bukalapak yang suka plin-plan. Tapi setidaknya pembeli kalo mau sabar, duitnya bisa balik daripada beli barang yang mengecewakan.
Sementara Tokopedia, gue belum tau secara pasti gimana proses pengembalian produk. Tapi di Tokopedia penjual bisa memasang kebijakan 'barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan'. Buat gue ini mengkhawatirkan, jadi kalo kalian dapet barang yang cacat, misal mau ngembaliin bakalan susah karena terbentur kebijakan ini. Saran gue sih, cari toko yang nggak pake kebijakan kayak di atas kalo nggak yakin.
Kebijakan
Kalo ini khusus buat penjual. yang biasa jualan di Bukalapak, saran gue jangan kelamaan menahan dana di akun kalian yang disebut 'Bukadompet'. Bukalapak punya aturan yang sangat ketat. Bahkan ada yang namanya 'Policy Bukapalak' segala.
Dan emang ya, yang namanya polisi tuh dimana-mana selalu arogan. Nggak di film india, film box office sampai polisi Bukalapak juga pada arogan. Ya, kecuali polisi di Indonesia, mereka baik. Baik banget malah. Eh tapi gue becanda.
Di Bukalapak, kalo kalian (pelapak) melanggar aturan dikit aja. Niscaya akun kalian bisa dibekukan, nggak bisa dibuka, dan saldo di dalamnya nggak tau gimana nasibnya. Parahnya lagi, kadang akun dibekukan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Polisi Bukalapak main bekukan sampai non-aktifkan seenaknya sendiri. Pelapak bisa dibikin stres karena nggak tahu salahnya apa, pelanggarannya dimana eh akunnya kekunci. Setelah dipelajari, ternyata di Bukalapak nggak boleh mencantumkan alamat toko, pin bbm, nomer hape atau akun sosial media lainnya. Jadi, semua transaksi wajib lewat Bukalapak. Bisa juga karena indikasi order fiktif, kadang cuma terindikasi aja, bisa sampai di-non aktifkan.
Mungkin ada yang bilang gini, ya namanya numpang jualan gratis kita harus ikutin aturan dong. Okesih, sekarang logikanya gini.
Di jalan raya, udah banyak rambu lalu lintas di pasang, tapi kadang tetep aja kita keblinger, atau gak liat, terus melanggar aturan, dikejar polisi, ditilang. Nah, tapi kan pas ditilang itu kita dikasih tau salahnya apaan.
Beda sama Policy Bukalapak. Misal kita melanggar, kadang kita nggak dapet pemberitahuan sama sekali salahnya dimana, mesti gimana dan solusinya apa. Bahkan menghubungi call center sampai email pun nggak ada balasan sama sekali. Sama aja kayak main tilang tanpa ngasih tau salahnya dimana dan nggak ngasih solusi.
Gue sih curiganya, Bukalapak sengaja menahan saldo pelapak yang melanggar aturan lebih lama biar dana bisa mengendap lebih lama di rekening Bukalapak. Semakin lama tentu bunganya di bank bisa makin besar.
Mungkin niatnya emang baik ya, meminimalkan penipuan transaksi. Tapi menurut gue Bukalapak lebay banget, karena yang kena blokir juga sebenernya nggak ada niat buat nipu. Cuma nggak tau aja.
Tokopedia, sistem keamanannya masih longgar, bahkan bisa mencantumkan alamat toko lengkap di profil penjual. Selain itu mencantumkan akun sosial media, website, pin bbm masih dibebaskan di Tokopedia. Tapi nilai plusnya, kalo mau beli langsung ke tokonya, atau COD bisa lebih gampang. Menurut gue yang begini lebih enak. Kadang ada kan, orang yang nyari Handphone, nyari yang se-kota. Pas ketemu, bisa nanya alamatnya, beli langsung di tokonya. Praktis.
Saldo
Semisal kita menjual barang, dana yang kita terima nggak langsung masuk ke rekening kita. Di Bukalapak masuk ke 'bukadompet', di Tokopedia masuk 'saldo'. Uang yang kita punya itu bisa kita pake buat belanja lagi kalo memang niatnya nggak kita cairkan.
Di Bukalapak, dana di bukadompet bisa kita pakai kalo nominal pembeliannya di bawah saldo bukadompet. Jadi kesannya nanggung, misal saldo bukadompet ada 100.000, sementara harga barang 120.000. Yaudah, bukadompet nggak bisa dipakai. Kita harus transfer seluruhnya. Nah, niatnya mau dicairkan ke rekening dulu baru transfer? Gak mungkin, butuh waktu 2×24 jam buat mencairkan dana sementara maksimal transfer pembelian cuma 1X12 jam di Bukalapak.
Di Tokopedia, saldo bisa digunakan berapapun harga barang yang dijual. Misal saldo tinggal 100.000 dan harga barang yang mau kita beli 120.000, maka kita pakai 100.000 buat nambahin pembayaran, kita tinggal transfer sisanya senilai 20.000.
.
Promo
Bukalapak memang lebih rajin ngadain promo, mulai dari potongan harga sampai promo gratis ongkos kirim. Untuk yang satu ini gue salut sama Bukalapak. Gara-gara promo gratis ongkos kirim ini, gue jadi nggak perlu mikirin ongkos kirim buat beli barang-barang cemen. Kayak misal beli komik cabutan yang harganya 10.000 tapi ongkos kirimnya 27.000. Sayangnya, Bukalapak terlau protektif. Jadi, kalau kurir pengiriman belum update resi barang udah diterima, maka pembayaran buat penjual pun mesti tertahan. padahal kurir ini kadang nggak langsung update nomer resi.
Tapi seperti kita tahu, promo beginian rentan tindakan curang, maka dari itu akun yang 'dianggap' curang, langsung non aktifkan atau bekukan. Sayangnya... yang dianggap curang seperti apa juga belum jelas. Kadang meskipun ada resi valid, dikirim ke luar kota, tetep aja akun dibekukan. Jadi, di balik hebohnya promo Bukalapak ada puluhan bahkan ratusan kasus akun penjual yang dinon-aktifkan dan mereka cuma bisa gelisah menunggu kejelasan dari Bukalapak. Ini bener-bener nggak semenggembirakan keliatannya.
Bayangin aja, misal kalian jual barang, pas barang udah laku, uangnya mau dipakai, dana malah nggak bisa dicairkan sampai berminggu-minggu karena ada transaksi yang dianggap fraud. Padahal resi jelas-jelas dikirim ke luar kota.
Tokopedia masih kurang berani ngadain promo 'gila' kayak Bukalapak. bahkan hampir nggak ada sama sekali. Palingan tiap promo, seringnya buat pemegang kartu kredit mulu, sementara gue yang megangnya kartu tanda penduduk cuma bisa menatap nanar. Tapi nggak masalah karena nggak ada kasus membekukan dan menon-aktifkan puluhan bahkan ratusan akun hanya karena indikasi penipuan.
Nah, sekarang Tokopedia lagi ikutan promo ngasih potongan gratis ongkos kirim, sayangnya masih pake syarat pembelanjaan minimal 200.000, jadi emang kurang asik aja. Moga aja nggak seribet Bukalapak sih prosesnya.
Pembayaran lewat Indomaret
Kalo ini simpel aja, belanja lewat Bukalapak dengan pembayaran di Indomaret, akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000,- rupiah.
Sementara di Tokopedia, pembayaran lewat indomaret, biaya administrasi cuma Rp 2.500 rupiah. Udah keliatan jelas kan, perbedaannya.
Fitur Promo
Bukalapak mesti pake fitur 'push' biar barang kita tampil di pejwan (bahasanya kaskus) dalam pencarian. Untuk mendapatkan 'push' juga nggak gratis. Jadi, kalo emang mau barang kita nongol secara strategis. Kita harus beli paket 'push'. Mulai dari 25ribu sampai ratusan ribu.
Tokopedia pakai fitur topads, bayar yang di-klik. Sama juga kayak Bukalapak. Terus di Tokopedia ada cara juga dengan berlangganan gold merchant. Kita punya toko dengan logo emas yang bisa menjadi daya tarik pembeli. Kalo yang nggak punya duit gimana? Tokopedia tetap memberikan fitur gratis 'promosikan barang' setiap sejam sekali. Iya, sejam sekali. Tapi ini lumayan banget, masih ada fitur promo gratisan bagi penjual kecil-kecilan.
Nah, kira-kira begitu yang bisa gue bahas disini. Nggak cuma buat pembeli tapi juga buat kalian yang mau jual barang di kedua toko online tersebut. Gue pribadi suka sama promo-promo yang dikasih Bukalapak. Tapi gue nggak suka aja sama Bukalapak yang terlalu lebay dengan Policy Bukalapak. Pas gue masuk di forum tanya jawab dan blog-blog lain. Ternyata banyak penjual yang mengeluhkan sama pembekuan yang sepihak, tanpa dikasih teguran dan tanpa dikasih kepastian. Dikirim email sama customer service pun jawabannya muter-muter.
Tips :
Cari penjual toko online yang nggak arogan. Misal, di Bukalapak ada ketentuan barang bisa dikembalikan lewat fitur 'komplain' dan 'diskusi'. Tapi pelapak bikin aturan sendiri barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Emang sih produk gadget atau elektronik lain biasanya gak bisa dibalikin, palingan ada jaminan garansi. Tapi buat produk baju, tas yang ternyata kualitasnya ecek-ecek kalian kadang perlu balikin barangnya, jadi cari toko online yang syarat dan ketentuannya jelas dan nggak arogan.
Btw, nggak usah khawatir kalo pelapak di Bukalapak bikin aturan barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan, karena aturan pelapak tetap tunduk pada aturan Bukalapak. Kalo emang barang yang diterima cacat dan mau dikembalikan ya kembalikan aja.
Setelah mengulas dua toko online antara Bukalapak Vs Tokopedia. Gue sendiri sih lebih nyaman sama Tokopedia. Selain kelebihan yang udah gue sebutkan tadi. Di Tokopedia jangka waktu pembayaran juga agak lebih lama, sekitar 1X24 jam, bandingkan sama Bukalapak yang cuma 1×12 jam. Lagian, penjual di Bukalapak dan Tokopedia kebanyakan orang yang sama. Orang yang jualan di Bukalapak, juga jualan di Tokopedia. Gitu…
Terakhir nih… gue perjelas dulu, gue nulis ini berdasar pengalaman pribadi dan beberapa pengamatan. Kalo pengalaman gue beda sama kalian nggak usah ngotot, kecuali kalian dibayar buat ngotot disini. Nah... kalian udah pernah belanja di Bukalapak sama Tokopedia? Menurut kalian sendiri enakan mana? Share dong~