Akhirnya hari Sabtu ini datang juga... hari yang sekian lama teman-teman gue nantikan. Sebuah hari yang hebat dan akan menjadi kebanggaan untuk terus dikenang setelah hari ini dilalui.
Ini adalah sebuah hasil dari perjuangan selama empat tahun menjalani hari-hari sebagai mahasiswa. Beban tugas, beban akhir bulan serta beban perasaan, berhasil mereka taklukkan hingga akhirnya mereka dapat berada disini, mengenakan toga, untuk... wisuda.
Teman-teman gue satu angkatan, satu perjuangan, satu kelas. Mereka akhirnya berhasil mendapatkan gelar sarjana pendidikan yang sudah menjadi tujuan utama mereka empat tahun yang lalu.
Hari ini gue menyaksikan kebahagiaan mereka. Gue menyaksikan betapa bangganya mereka hari ini, ketika mereka diwisuda. Jujur gue seneng dengan apa yang udah teman-teman gue capai. Mereka memang sangat berhak merasakan bahagia dihari ini setelah perjuangan keras mereka menghadapi badai skripsi selama berbulan-bulan. Yah, walaupun ada beberapa yang berjuang dengan sangat biasa-biasa saja, bahkan cenderung enggak menderita sama sekali karena kebetulan mereka dapet dosen pembimbing skripsi yang berhati mulia dan tidak sombong.
Dibalik kebahagiaan gue menyaksikan kebahagiaan mereka yang telah menciptakan kebahagiaan lain untuk orang tua masing-masing. Ada rasa nyesek yang begitu dalam di hati gue. Ini bukan karena gue iri atau sensi. Gue sadar, dengan diwisudanya mereka hari ini. Gue pun resmi kehilangan momen-momen bersama teman-teman gue seperti saat masih kuliah dulu.
Gue masih mahasiswa. Mereka bukan lagi mahasiswa...