Sabtu, September 27, 2014

Lelaki Gagal Gaul - 'Kisah Nista Mahasiswa Jelata'

September 27, 2014

Ini adalah buku kedua gue dengan judul yang sesuai dengan harapan gue. Iya, Lelaki Gagal Gaul. Sejak awal gue mengirimkan naskah ini ke penerbit, gue memang udah memakai judul ini. Dan alhamdulilah, editor suka dengan judul yang gue tawarkan. Gue pun enggak perlu menambah beban pikiran untuk mencari alternatif judul lain untuk diajukan ke editor.

Tagline ‘Kisah Nista Mahasiswa Jelata’ pun gue buat enggak terlalu ribet. Gue hanya menawarkan satu tagline itu dan langsung di acc, tagline yang gue harapkan bisa mewakili keseluruhan isi dalam buku gue di mana menceritakan gue sebagai rakyat mahasiswa jelata yang gak populer sama sekali dan terkesan nista.

Ada banyak perbedaan buku Lelaki Gagal Gaul ini dengan buku pertama gue Cancut Marut. Pertama, mungkin jumlah bab yang ada dalam buku. Kalau di Cancut Marut ada 31 bab, buku kedua gue jauh lebih ramping, bahkan gak ada setengahnya. Di buku ini, gue gak pengen terkesan terburu-buru dan tidak mendetail dalam menyelesaikan setiap bab. Jadi jangan kaget kalau kalian akan menemukan bab yang mungkin terasa panjang sampai berlembar-lembar.

Kedua, komedi yang gue tuliskan dalam buku ini mungkin akan terasa lebih halus. Berbeda dengan komedi yang gue gunakan di buku pertama, di mana gue merasa terlalu berlebihan, atau mungkin bahasa cupunya, lebay. Nah, di buku ini gue mencoba untuk tidak membuat berlebihan. Walaupun (mungkin) tetap ada beberapa bab yang komedinya masih terlalu ‘penuh’.

Gue harap sih, para pembaca buku Cancut Marut enggak akan kaget ketika mulai membaca Lelaki Gagal Gaul karena gaya tulisan gue mungkin akan terasa beda, dan gue berharap buku gue bisa tetap menghibur. Oh iya, kalian gak usah khawatir, font di buku Lelaki Gagal Gaul sangat bersahabat dan gak bakal ngajakin berantem lagi gara-gara terlalu kecil dan bikin ‘enggak santai’ di mata. hehe..

Inti dari buku Lelaki Gagal Gaul ini sendiri sebenernya tentang harapan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Beberapa diantaranya berujung dengan kegagalan, ada yang berujung enggak terlalu nyesek, ada juga yang berujung dengan rasa nyesek yang terlalu.

Ini blurb dari buku Lelaki Gagal Gaul:


Gagal.

Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Entah itu gagal dalam berpacaran atau gagal mengajak pacaran. Begitu juga dengan gue, mahasiswa calon guru SD yang masa kuliahnya lebih sering diisi dengan kegagalan yang membuat gue harus sering-sering mengelus dada. 

Dari setiap kegagalan yang gue alami. Sebagai seorang lelaki, gue merasa telah gagal untuk menjadi anak gaul yang seutuhnya, tetapi dari semua kegagalan itu, gue pun akhirnya memahami makna kegagalan yang sesungguhnya. Di balik setiap pedihnya kegagalan, akan ada momen indah yang datang setelahnya.

Untuk bocoran isinya sendiri, gue akan membahas bagaimana rasanya tersiksa ipeka gara-gara dosen yang memberi nilai sekenanya, sementara perjuangan selama satu semester benar-benar sangat menguras tenaga. Kemudian ada juga cerita tentang pedihnya dimusuhin dosen, tanpa dukungan dari teman-teman, dan itu bener-bener nyakitin.

Gue juga akan bercerita tentang alternatif cara mengupil yang elegan, dengan level  kesulitan yang bervariasi dan sesuai dengan khazanah mahasiswa. Selain lelaki gagal gaul, di buku ini juga akan ada cerita tentang wanita gagal gaul. Jadi gak cuma lelaki, wanita juga bisa menjelma menjadi sosok gagal gaul yang tingkahnya bikin geli. Kalian nanti bisa baca sendiri seberapa gagal gaulnya wanita yang gue ceritakan dalam buku ini. Gak cuma itu, nantinya juga ada beberapa bab menggairahkan lainnya yang bikin kalian tertawa pilu.

Buku ini udah bisa kalian dapatkan di gramedia dan toko buku Indonesia mulai awal Oktober dengan harga Rp 49.000,- . Iya, memang agak mahal, tapi gak masalah karena buku gue ini emang tebalnya sampai 254 halaman.

Kalau kalian kepengin dapetin secara online, kalian bisa langsung kesini aja --> @pengenbuku, @parcelbuku, atau @bukukita

Nah, sekarang saatnya buat kalian yang berniat PHP di kotak komentar, gue kasih kesempatan :P

Sabtu, September 13, 2014

Cover Fix Buku Lelaki Gagal Gaul

September 13, 2014

Akhir-akhir ini gue sering kangen sama masa-masa mahasiswa. Meskipun pada masa itu gue harus hidup dengan asupan gizi yang memprihatinkan, tapi setidaknya gue masih punya banyak waktu untuk merebahkan diri yang kusam ini di atas kasur.

Beda dengan keadaan gue yang sekarang, gue bener-bener hampir lupa gimana caranya tiduran di atas kasur di waktu siang. Aktivitas gue tinggi, padahal gue enggak ikutan bisnis MLM yang harus sering beraksi sana sini untuk menawarkan impian-impian yang bikin bergairah menjalani hidup meskipun dengan status jomblo dekil.

Gue sering bilang kalau gue mulai kewalahan dengan waktu menulis gue yang semakin sempit, akan tetapi gue tetap mencoba sepenuh hati untuk mengisi blog ini dengan tulisan alakadarnya walaupun enggak mutu sekalipun. Gue gak akan tega kalau harus bener-bener meninggalkan blog ini sendirian. Iya, karena gue tau sendirian itu gak enak. Iya kan, Mblo?

Jadi gini.. di postingan kali ini gue mau ngucapin makasih banget buat anak-anak Blogger Energy yang udah mempercayakan sebuah award yang baru pernah ada di dunia perbloggeran dan hanya sekali dikeluarkan di tahun 2014 ini. Di tengah kesibukan yang telah mendarah daging dalam pantat gue, gue diberi kepercayaan sama temen-temen buat ngedapetin award “Ranger Terfavorit 2014’.


Gue cuma bisa nyengir... seneng, bahagia, terharu dan gak nyangka karena sebenernya masih ada ranger lain yang lebih produktif dari gue, lebih sering menyapa di grup daripada gue dan yang jelas lebih ganteng daripada gue. Jujur aja gue merasa lega, event ini diberi nama Ranger Terfavorit, seandainya event ini diberi nama Ranger Terganteng, mungkin gue hanya akan dapet satu suara, dan itu gue sendiri yang nge-vote.

Ya intinya gue mau ngucapin makasih banget buat yang udah milih gue, mempercayakan award ini kepada gue, dan juga buat temen-temen Blogger Energy yang udah ikut meramaikan dan menyisihkan waktunya untuk ikutan vote di Blogger Energy. Itu jadi bukti bahwa Blogger Energy masih menjadi tempat yang ‘penting’ buat kalian. Gue juga ngucapin makasih banget buat ranger lainnya, yang selama ini udah bareng-bareng ngurusin BE. Tanpa kalian, gue yakin, BE gak akan segede sekarang. BE juga gak akan bisa nerbitin buku ‘Asem Manis Cinta’. Gue seneng bisa kerja bareng kalian untuk Blogger Energy.

Di postingan kali ini, gue juga mau ngasih tau cover fix dari buku terbaru gue, ‘Lelaki Gagal Gaul’. Kemarin-kemarin gue dikasih tiga pilihan untuk cover buku gue. Begitu gue dapet kiriman calon covernya, gue langsung minta masukan dari temen-temen kira-kira lebih asik yang nomer berapa.

Di BBM, setelah gue itung-itung ternyata banyak yang lebih suka sama cover nomer 1 dan 3. Di facebook gue sendiri gue malah gak tau, mau ngitung bingung, kebanyakan sih... jadi males ngitung.

Tapi setidaknya gue bisa tau gimana respon dari temen-temen tentang cover yang gue perlihatkan. Sementara itu di fanpage penerbitmediakita, kalau gak salah, terakhir gue hitung yang paling banyak justru nomer 1. Ini ironi sekali karena di pemilihan yang lain nomer 1 gak menang dan justru enggak terima kalo dirinya kalah. Untung calon cover gue yang kalah enggak sampai mengajukan gugatan ke MK.

Melihat nomer 1 yang unggul jauh dari nomer 3 apalagi nomer 2. Gue pikir cover gue yang bakalan fix adalah nomer 1. Tapi ternyata gue keliru, hasil akhirnya justru cover nomer 3 yang bakalan dipakai buat cover buku gue. Waktu gue tanya editor gue, dia bilang katanya biar lebih.... apa ya, gue lupa. Intinya balik ke jaman jadul gitu deh. Iya, mungkin ini tersirat bahwa penulisnya udah mulai tua... dan renta.


Gue sendiri kalau disuruh milih, lebih sreg antara nomer 1 dan 3. Nomer 1, emang absurd banget, pakai topi rusa, berjenggot dan jidat agak lebar. Sedangkan nomer 3, kesannya simpel, cowok cupu yang hampir enggak punya hidung. Dan ternyata, penerbit lebih suka dengan tampilan cover nomer 3, dimana cowok cupu yang anggap aja itu penampilan gue, tampil dengan rambut jambul jadul dan iya itu... enggak punya hidung. Huft banget... tapi setidaknya gue bersyukur bahwa di cover kedua buku gue, gue masih punya rambut.

Mungkin maksudnya, dulu gue gundul di buku Cancut Marut (jangan panggil gue botak). Setelah sekian lamanya, akhirnya rambut gue tumbuh, dan terlihatlah gue seperti di buku kedua. Walaupun kenyataan sebenernya, gue dulu punya rambut lalu gue jadi gundul atau mungkin lebih tepat kalau disebut botak.

Kadang yang namanya kenyataan emang menyakitkan, gue bener-bener paham makna kalimat itu.

Ah, udahlah... jangan ngomongin kenyataan mulu. Intinya, cover buku kedua  gue bakalan tampil dengan kesan oldschool. Masa jadul yang masih hitam putih, enggak terlalu rame dan simpel. Gue puas dengan cover fix buku kedua gue. Nah, kalian bisa mulai menabung, atau mulai memikirkan kalimat-kalimat PHP yang bakal kalian tulis di postingan  gue tentang buku ini nantinya. HAHAHA...

Bukunya sendiri sekarang sedang proses cetak, gue juga belum tau kapan terbitnya. Gue kasih sedikit bocoran aja deh, di buku ‘Lelaki Gagal Gaul’ ini, ketika kalian membuka halaman pertama, bab yang akan menyambut kalian adalah ini:


Silahkan menerka-nerka, kira-kira kancut ini akan mengarah kemana dan bagaimana bisa tertukar.

Jumat, Agustus 29, 2014

Sedikit Bocoran Tentang Buku Kedua Gue

Agustus 29, 2014
Lagi-lagi gue harus menyalahkan kesibukan untuk alasan gue yang akhir-akhir ini jarang ngeblog. Sebulan cuma bisa nulis dua postingan. Iyasih, gue emang payah. Gue emang pantes buat disalah-salahin. Gue emang gak produktif, gue lemah, gue gagal, gue dekil, gue... ah, terserah deh mau ditambahin apaan lagi gue-guenya.


Terlepas dari gue yang mulai menepikan blog gue sendiri. Ada hal yang pengen gue kasih tau sama kalian. Jadi.. gue sekarang sedang dalam proses ngerjain buku kedua. Sekarang naskahnya udah masuk penerbit dan masih dalam proses editing. Dan percayalah, ini bukan skripsi. Ini beneran buku kedua gue.

Iya, memang cukup lama jaraknya dari buku pertama gue Cancut Marut yang terbit di bulan Desember tahun 2012. Udah hampir dua tahun, gue puasa nerbitin buku. Gue sempet sedih... tapi waktu gue inget selama masa-masa dua tahun kemarin gue udah ngeluarin buku skripsi, gue jadi enggak sedih lagi. Iya, karena gue nerbitin buku skripsi enggak mudah, prosesnya dengan hati penuh darah, penuh nanah. Tapi sayang, skripsi gue enggak masuk di gramedia dan toko buku lainnya.

Ngomongin buku kedua gue ini, gue bakalan nerbitin buku di penerbit yang berbeda dari penerbit buku pertama gue. Ceritanya panjang....

Eh tapi gak panjang-panjang amat sih, jadi gue ceritain aja.

Sekitar bulan Februari yang lalu, entah ada fenomena apa gue dapet message di Fanpage Edotz & Catatan Gak Mutu. Seorang laki-laki mendadak menyapa gue dan mengenalkan diri dengan bahagianya. Begitu gue juga mengenalkan diri, laki-laki yang mulai sekarang kita sebut namanya Irwan Rouf dan kita panggil Mas Irwan ini mengenalkan diri kalau dia dari penerbit media kita.

Gue kaget... ada orang dari penerbit nyasar ke fanpage gue.

Kalau kalian punya buku ‘Galau’ dari @jambanblogger, nama Irwan Rouf tertulis sebagai penyunting di halaman ii.

Obrolan selanjutnya pun didominasi dengan bahasa jawa karena ternyata Mas Irwan ini berasal dari Yogyakarta dan sempet main ke Semarang. Sampai akhirnya Mas Irwan menawari sesuatu yang bikin gue mendadak duduk termangu.

“Punya stok komik lain gak mas? Bisa tuh dicoba dikirim ke media kita aja.”

*hening*

Stok komik? Ah ini masnya ngajakin bercanda. Menggambar termasuk salah satu hal yang paling enggak gue kuasai selain matematika dan bahasa inggris. Kenapa ini malah nawarin gue bikin komik?

Setelah cukup lama berpikir asal usul pemikiran Mas Irwan yang nawarin gue bikin komik. Akhirnya gue bisa memberikan analisa, mungkin Mas Irwan ini sebelumnya nyasar ke blog gue dan ngeliat cover buku gue Cancut Marut yang dibikin comicstrip. Iya, kemungkinannya itu. Dan bagaimana ceritanya Mas Irwan bisa nyasar ke blog gue, itu yang masih jadi misteri sampai saat ini.

“Wah.. aku gak bikin komik Mas. Itu bukunya aku cuma covernya aja yang mirip komik, hehe...”

Setelah terjadi beberapa percakapan seputar komik dan novel. Akhirnya Mas Irwan berucap, “Yaudah kalo punya stok naskah, bisa coba kirim ke mediakita aja.”, Mas Irwan pun meninggalkan email pribadinya di pesan Facebook.

***

Setelah mengamati beberapa buku terbitan dari mediakita, mulai dari cover hingga lay out bukunya seperti: buku ajar koas racun, galau ‘unrequited love’, dan juga catatan koas bodor. Akhirnya gue mantap untuk mencoba mengirimkan naskah gue ke penerbit mediakita.

Sebenernya di sisi lain, gue juga pengen ngerasain pengalaman berbeda nerbitin buku di penerbit lain. Ngerasain lagi gimana proses dari mulai dikabarin naskahnya diterima, mulai proses editing, masalah surat perjanjian penerbitan, sampai buku gue mendarat dengan selamat di rak-rak buku gramedia dan toko buku.

Dan sekarang... naskah buku kedua gue sedang proses editing, judulnya sendiri kayaknya udah fix, tinggal dikasih sedikit tambahan tagline.

Nah, kalau kalian ada pertanyaan, buku lo kedua ini judulnya apaan Dotz? Terus isinya tentang apaan? Apa lo masih ngebahas tentang mahasiswa? Atau pengalaman lo setelah enggak jadi mahasiswa? Terus kapan terbitnya?

Gue belum bisa ngasih tau, pertanyaan-pertanyaan itu bakalan gue jawab setelah buku kedua gue udah kelar proses editingnya dan covernya udah ketahuan. Iya, emang bocorannya nanggung banget, harap dimaklumi deh, judulnya aja sedikit bocoran, belum banyak-banyak. Tapi setidaknya kalian tahu kalau gue lagi proses ngerjain buku kedua. 

Jadi buat yang mau PHP, yang keliatan excited tapi pada akhirnya enggak beli, disimpen dulu ya komentarnya di  postingan terbaru gue tentang buku ini. HAHAHAHA.

Rabu, Agustus 13, 2014

HIH! Matthiday[dot]com, Apaan Tuh?!

Agustus 13, 2014

Entah kenapa, waktu ngeliat ada giveaway yang diadakan sama si Rahmat Hidayat di blognya gue mendadak ngerasa bergairah buat ikutan meramaikan. Padahal biasanya gue suka skeptis kalo ada semacam giveaway yang berhamburan di banyak blog. Khusus even dari Rahmat ini kesannya beda, bukan karena gue tertarik sama hadiah kaosnya yang keren itu, bukan... tapi gue lebih tertarik sama kotak musiknya. Asli, tampilannya menggairahkan. Kan asik, kalo bobo unyu sambil dengerin kotak musik warna pink. 

Gimana paragraf pertama di postingan gue kali ini? Udah bikin kalian sedih kenal sama gue belum?

Jadi intinya sih, giveaway yang diadakan sama Rahmat ini caranya gampang (iya, mungkin Rahmat memang aslinya cowok gampangan). Simpel aja, cuma diminta buat ngasik kritik tentang blognya Rahmat yang punya alamat di www.matthiday.com, iya ngasih kritikan. Soalnya kalo ngasih pengertian susah, hati ini udah capek ngertiin Rahmat mulu yang gak pernah peka jadi cowok.

Entah apa yang ada dalam pikiran Rahmat, ketika dia membuat giveaway ini tepat setelah lebaran, kan kesannnya jadi makruh banget. Udah pada maaf-maafan, saling silaturahmi, Eh, ini disuruh nyari-nyari salahnya orang, disuruh nyari-nyari jeleknya tampilan blog dari seonggok cowok jomblo. Lah.. kan gue enggak tega, udah jomblo, cuma punya blog, malah disalah-disalahin. Tapi bagaimanapun juga berangkat dari kegelisahan gue setelah mengamati tampilan blog Rahmat selama lima detik, akhirnya gue bisa nyebutin beberapa hal, kayak ini nih:

Tampilan blognya terlalu minimalis. Yap, mungkin yang ada dalam pikiran Rahmat, dia ingin membuat tampilan blognya simpel namun elegan. Header blog di samping dengan menu bar secukupnya di bawah header. Kemudian, udah. Iya, udah. Udah, gitu aja? Yaudah.

Dengan tampilan blognya yang sesimpel itu, mungkin bagi para pembaca yang juga seorang blogger akan bisa memahami dan memaklumi. Soalnya udah sering liat-liat tampilan berbagai macam blog. Tapi untuk pembaca yang bukan blogger, yang gak sengaja terdampar di blognya Rahmat karena campur tangan google, mungkin akan sedikit mengernyitkan dahi. Iya, emang keren sih headernya. Tapi gak ada hal lainnya yang bisa dilihat-lihat selain tulisan dari Rahmat. Nah, oleh karena itu.. Rahmat harus memperkuat atau mungkin memberi nyawa lebih pada setiap tulisan di blognya agar setiap pembaca yang tersesat di blognya bisa betah berlama-lama. Kalo pada gak kuat berlama-lama, bawa ke on clinic aja udah. Dasar pembaca lemah. HIH!

Mungkin, blognya Arif Muhammad atau @Poconggg juga tampilannya simpel, hampir mirip kayak punya Rahmat, tapi blognya @poconggg udah gak usah diragukan lagi, bisa komen pertamax di postingannya aja udah bangga banget. Jadi intinya apa? Gue gak tau.

Berikutnya yang gue kritisi, postingan yang tentang giveaway ini. Paragraf pertama Rahmat dengan santunnya menggunakan kata “saya”, kemudian paragaraf kedua ganti jadi “gue”, lanjut ke paragraf ketiga balik lagi ke “saya”. INI MAKSUDNYA APAAN?! JOMBLO SIH JOMBLO TAPI GAK USAH LABIL LAH! CERITANYA MAU IKUT-IKUTAN LABILLAH JKT48?! HIH!

  
Kurang labil apa coba kalo dalam satu postingan ada 'gue' ada juga 'saya?' HAH?!

Udah ah.. gue capek, lanjut lagi biar cepet.

Sebagai seorang blogger, Rahmat telah menyakiti hati pembaca setianya (kalau ada, HAHA PIS.. ini sakit gak Mat bacanya?). Kenapa? Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rahmat udah mengabaikan kewajiban seorang blogger yang tidak tertulis, yaitu haram hukumnya satu bulan penuh enggak posting di blog! Ini kalau hidup di Gambia, mungkin hukumannya bisa dicambuk bahkan sampai dirajam, pake upil. Gue liat sih emang baru Juni kemarin aja Rahmat absen, tapi gak harus sebulan full juga kan? mentang-mentang suasana puasa, ngeblognya juga puasa gitu? HIH!

Dan yang terakhir nih.. Di setiap postingannya, Rahmat jarang pake ilustrasi sebagai pendukung isi postingannya. Jadinya kalau main ke blognya Rahmat, yaudah baca aja gausah liat lain-lain. Menurut gue sendiri sih, ilustrasi dalam postingan blog penting banget. Bisa buat merefresh mata sejenak, semacam buat seger-seger sesaat ketika baca tulisan dari atas sampai bawah. Gitu.

Ya, begitulah hasil dari keresahan gue akan blognya Rahmat, gue nulis hal-hal di atas karena emang cara mainnya gitu. Suruh ngasih kritikan, gue enggak tau abis baca ini Rahmat langsung nangis sambil keramas apa enggak. Kalo ternyata iya lagi keramas, mungkin aja Rahmat mau sholat jumat bentar lagi.

Gue mintaa maaf nih, kalo tulisannya terkesan menyudutkan. Tapi kalo menurut Rahmat gue nulis beginian nyakitin ati, gue dianggap curang. “Jangan ngambek ya, elo bisa ngajuin gugatan ke MK Mat, minta postingan gue diulang.”

Oh iya, gue kepikiran. Gimana kalo jadinya Rahmat ganti cara mainnya misal minta nulis yang baik-baik aja tentang blognya? Gue pun udah punya caranya, tinggal dibalik aja hal-hal di atas jadi yang baik-baik. Contohnya: tampilan blog yang minimalis itu keren parah! Terus penggunaan kata ‘gue’ dan ‘saya’ dalam satu postingan itu variatif dan kreatif! Gak ngepost sebulan itu pasti sengaja bikin pembacanya kangen, ini brilian! Dan masalah ilustrasi postingan, bilang aja gak terlalu penting karena yang penting itu tulisannya. Iya, gitu.

Nah, demikian tulisan dari gue tentang blognya Rahmat Hidayat. Maafin Edotz yang gak pernah memelihara Rahmat sejak masih dalam dubur ya nak.

About Us

DiaryTeacher Keder

Blog personal Edot Herjunot yang menceritakan keresahannya sebagai guru SD. Mulai dari cerita ajaib, absurd sampai yang biasa-biasa saja. Sesekali juga suka nulis hal yang nggak penting.




Random

randomposts