Akhir-akhir ini gue sering kangen sama
masa-masa mahasiswa. Meskipun pada masa itu gue harus hidup dengan asupan gizi
yang memprihatinkan, tapi setidaknya gue masih punya banyak waktu untuk
merebahkan diri yang kusam ini di atas kasur.
Beda dengan keadaan gue yang sekarang, gue
bener-bener hampir lupa gimana caranya tiduran di atas kasur di waktu siang.
Aktivitas gue tinggi, padahal gue enggak ikutan bisnis MLM yang harus sering
beraksi sana sini untuk menawarkan impian-impian yang bikin bergairah menjalani
hidup meskipun dengan status jomblo dekil.
Gue sering bilang kalau gue mulai kewalahan
dengan waktu menulis gue yang semakin sempit, akan tetapi gue tetap mencoba
sepenuh hati untuk mengisi blog ini dengan tulisan alakadarnya walaupun enggak
mutu sekalipun. Gue gak akan tega kalau harus bener-bener meninggalkan blog ini
sendirian. Iya, karena gue tau sendirian itu gak enak. Iya kan, Mblo?
Jadi gini.. di postingan kali ini gue mau ngucapin makasih
banget buat anak-anak Blogger Energy yang udah mempercayakan sebuah award yang
baru pernah ada di dunia perbloggeran dan hanya sekali dikeluarkan di tahun 2014 ini. Di tengah
kesibukan yang telah mendarah daging dalam pantat gue, gue diberi kepercayaan
sama temen-temen buat ngedapetin award “Ranger Terfavorit 2014’.
Gue cuma bisa nyengir... seneng, bahagia,
terharu dan gak nyangka karena sebenernya masih ada ranger lain yang lebih
produktif dari gue, lebih sering menyapa di grup daripada gue dan yang jelas
lebih ganteng daripada gue. Jujur aja gue merasa lega, event ini diberi nama
Ranger Terfavorit, seandainya event ini diberi nama Ranger Terganteng, mungkin
gue hanya akan dapet satu suara, dan itu gue sendiri yang nge-vote.
Ya intinya gue mau ngucapin makasih banget
buat yang udah milih gue, mempercayakan award ini kepada gue, dan juga buat
temen-temen Blogger Energy yang udah ikut meramaikan dan menyisihkan waktunya
untuk ikutan vote di Blogger Energy. Itu jadi bukti bahwa Blogger Energy masih
menjadi tempat yang ‘penting’ buat kalian. Gue juga ngucapin makasih banget
buat ranger lainnya, yang selama ini udah bareng-bareng ngurusin BE. Tanpa
kalian, gue yakin, BE gak akan segede sekarang. BE juga gak akan bisa nerbitin
buku ‘Asem Manis Cinta’. Gue seneng bisa kerja bareng kalian untuk Blogger
Energy.
Di postingan kali ini, gue juga mau ngasih tau
cover fix dari buku terbaru gue, ‘Lelaki Gagal Gaul’. Kemarin-kemarin gue
dikasih tiga pilihan untuk cover buku gue. Begitu gue dapet kiriman calon
covernya, gue langsung minta masukan dari temen-temen kira-kira lebih asik yang
nomer berapa.
Di BBM, setelah gue itung-itung ternyata
banyak yang lebih suka sama cover nomer 1 dan 3. Di facebook gue sendiri gue
malah gak tau, mau ngitung bingung, kebanyakan sih... jadi males ngitung.
Tapi setidaknya gue bisa tau gimana respon dari
temen-temen tentang cover yang gue perlihatkan. Sementara itu di fanpage penerbitmediakita, kalau gak salah, terakhir gue hitung yang paling banyak justru nomer
1. Ini ironi sekali karena di pemilihan yang lain nomer 1 gak menang dan justru
enggak terima kalo dirinya kalah. Untung calon cover gue yang kalah enggak
sampai mengajukan gugatan ke MK.
Melihat nomer 1 yang unggul jauh dari nomer 3
apalagi nomer 2. Gue pikir cover gue yang bakalan fix adalah nomer 1. Tapi
ternyata gue keliru, hasil akhirnya justru cover nomer 3 yang bakalan dipakai
buat cover buku gue. Waktu gue tanya editor gue, dia bilang katanya biar lebih....
apa ya, gue lupa. Intinya balik ke jaman jadul gitu deh. Iya, mungkin ini
tersirat bahwa penulisnya udah mulai tua... dan renta.
Gue sendiri kalau disuruh milih, lebih sreg
antara nomer 1 dan 3. Nomer 1, emang absurd banget, pakai topi rusa, berjenggot
dan jidat agak lebar. Sedangkan nomer 3, kesannya simpel, cowok cupu yang
hampir enggak punya hidung. Dan ternyata, penerbit lebih suka dengan tampilan
cover nomer 3, dimana cowok cupu yang anggap aja itu penampilan gue, tampil
dengan rambut jambul jadul dan iya itu... enggak punya hidung. Huft banget...
tapi setidaknya gue bersyukur bahwa di cover kedua buku gue, gue masih punya
rambut.
Mungkin maksudnya, dulu gue gundul di buku
Cancut Marut (jangan panggil gue botak). Setelah sekian lamanya, akhirnya
rambut gue tumbuh, dan terlihatlah gue seperti di buku kedua. Walaupun
kenyataan sebenernya, gue dulu punya rambut lalu gue jadi gundul atau mungkin
lebih tepat kalau disebut botak.
Kadang yang namanya kenyataan emang
menyakitkan, gue bener-bener paham makna kalimat itu.
Ah, udahlah... jangan ngomongin kenyataan
mulu. Intinya, cover buku kedua gue
bakalan tampil dengan kesan oldschool.
Masa jadul yang masih hitam putih, enggak terlalu rame dan simpel. Gue puas
dengan cover fix buku kedua gue. Nah, kalian bisa mulai menabung, atau mulai
memikirkan kalimat-kalimat PHP yang bakal kalian tulis di postingan gue tentang buku ini nantinya. HAHAHA...
Bukunya sendiri sekarang sedang proses cetak, gue juga belum tau kapan terbitnya. Gue kasih sedikit bocoran aja deh, di buku ‘Lelaki Gagal
Gaul’ ini, ketika kalian membuka halaman pertama, bab yang akan menyambut
kalian adalah ini:
Silahkan menerka-nerka, kira-kira kancut ini
akan mengarah kemana dan bagaimana bisa tertukar.