Entah kenapa, waktu ngeliat ada giveaway yang diadakan sama si Rahmat Hidayat di blognya gue mendadak ngerasa bergairah buat ikutan meramaikan. Padahal biasanya gue suka skeptis kalo ada semacam giveaway yang berhamburan di banyak blog. Khusus even dari Rahmat ini kesannya beda, bukan karena gue tertarik sama hadiah kaosnya yang keren itu, bukan... tapi gue lebih tertarik sama kotak musiknya. Asli, tampilannya menggairahkan. Kan asik, kalo bobo unyu sambil dengerin kotak musik warna pink.
Gimana paragraf pertama di postingan gue kali ini? Udah bikin kalian sedih kenal sama gue belum?
Jadi intinya sih, giveaway yang diadakan sama Rahmat ini caranya gampang (iya, mungkin Rahmat memang aslinya cowok gampangan). Simpel aja, cuma diminta buat ngasik kritik tentang blognya Rahmat yang punya alamat di www.matthiday.com, iya ngasih kritikan. Soalnya kalo ngasih pengertian susah, hati ini udah capek ngertiin Rahmat mulu yang gak pernah peka jadi cowok.
Entah apa yang ada dalam pikiran Rahmat, ketika dia membuat giveaway ini tepat setelah lebaran, kan kesannnya jadi makruh banget. Udah pada maaf-maafan, saling silaturahmi, Eh, ini disuruh nyari-nyari salahnya orang, disuruh nyari-nyari jeleknya tampilan blog dari seonggok cowok jomblo. Lah.. kan gue enggak tega, udah jomblo, cuma punya blog, malah disalah-disalahin. Tapi bagaimanapun juga berangkat dari kegelisahan gue setelah mengamati tampilan blog Rahmat selama lima detik, akhirnya gue bisa nyebutin beberapa hal, kayak ini nih:
Tampilan blognya terlalu minimalis. Yap, mungkin yang ada dalam pikiran Rahmat, dia ingin membuat tampilan blognya simpel namun elegan. Header blog di samping dengan menu bar secukupnya di bawah header. Kemudian, udah. Iya, udah. Udah, gitu aja? Yaudah.
Dengan tampilan blognya yang sesimpel itu, mungkin bagi para pembaca yang juga seorang blogger akan bisa memahami dan memaklumi. Soalnya udah sering liat-liat tampilan berbagai macam blog. Tapi untuk pembaca yang bukan blogger, yang gak sengaja terdampar di blognya Rahmat karena campur tangan google, mungkin akan sedikit mengernyitkan dahi. Iya, emang keren sih headernya. Tapi gak ada hal lainnya yang bisa dilihat-lihat selain tulisan dari Rahmat. Nah, oleh karena itu.. Rahmat harus memperkuat atau mungkin memberi nyawa lebih pada setiap tulisan di blognya agar setiap pembaca yang tersesat di blognya bisa betah berlama-lama. Kalo pada gak kuat berlama-lama, bawa ke on clinic aja udah. Dasar pembaca lemah. HIH!
Mungkin, blognya Arif Muhammad atau @Poconggg juga tampilannya simpel, hampir mirip kayak punya Rahmat, tapi blognya @poconggg udah gak usah diragukan lagi, bisa komen pertamax di postingannya aja udah bangga banget. Jadi intinya apa? Gue gak tau.
Berikutnya yang gue kritisi, postingan yang tentang giveaway ini. Paragraf pertama Rahmat dengan santunnya menggunakan kata “saya”, kemudian paragaraf kedua ganti jadi “gue”, lanjut ke paragraf ketiga balik lagi ke “saya”. INI MAKSUDNYA APAAN?! JOMBLO SIH JOMBLO TAPI GAK USAH LABIL LAH! CERITANYA MAU IKUT-IKUTAN LABILLAH JKT48?! HIH!
Kurang labil apa coba kalo dalam satu postingan ada 'gue' ada juga 'saya?' HAH?!
Udah ah.. gue capek, lanjut lagi biar cepet.
Sebagai seorang blogger, Rahmat telah menyakiti hati pembaca setianya (kalau ada, HAHA PIS.. ini sakit gak Mat bacanya?). Kenapa? Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Rahmat udah mengabaikan kewajiban seorang blogger yang tidak tertulis, yaitu haram hukumnya satu bulan penuh enggak posting di blog! Ini kalau hidup di Gambia, mungkin hukumannya bisa dicambuk bahkan sampai dirajam, pake upil. Gue liat sih emang baru Juni kemarin aja Rahmat absen, tapi gak harus sebulan full juga kan? mentang-mentang suasana puasa, ngeblognya juga puasa gitu? HIH!
Dan yang terakhir nih.. Di setiap postingannya, Rahmat jarang pake ilustrasi sebagai pendukung isi postingannya. Jadinya kalau main ke blognya Rahmat, yaudah baca aja gausah liat lain-lain. Menurut gue sendiri sih, ilustrasi dalam postingan blog penting banget. Bisa buat merefresh mata sejenak, semacam buat seger-seger sesaat ketika baca tulisan dari atas sampai bawah. Gitu.
Ya, begitulah hasil dari keresahan gue akan blognya Rahmat, gue nulis hal-hal di atas karena emang cara mainnya gitu. Suruh ngasih kritikan, gue enggak tau abis baca ini Rahmat langsung nangis sambil keramas apa enggak. Kalo ternyata iya lagi keramas, mungkin aja Rahmat mau sholat jumat bentar lagi.
Gue mintaa maaf nih, kalo tulisannya terkesan menyudutkan. Tapi kalo menurut Rahmat gue nulis beginian nyakitin ati, gue dianggap curang. “Jangan ngambek ya, elo bisa ngajuin gugatan ke MK Mat, minta postingan gue diulang.”
Oh iya, gue kepikiran. Gimana kalo jadinya Rahmat ganti cara mainnya misal minta nulis yang baik-baik aja tentang blognya? Gue pun udah punya caranya, tinggal dibalik aja hal-hal di atas jadi yang baik-baik. Contohnya: tampilan blog yang minimalis itu keren parah! Terus penggunaan kata ‘gue’ dan ‘saya’ dalam satu postingan itu variatif dan kreatif! Gak ngepost sebulan itu pasti sengaja bikin pembacanya kangen, ini brilian! Dan masalah ilustrasi postingan, bilang aja gak terlalu penting karena yang penting itu tulisannya. Iya, gitu.
Nah, demikian tulisan dari gue tentang blognya Rahmat Hidayat. Maafin Edotz yang gak pernah memelihara Rahmat sejak masih dalam dubur ya nak.